Short Circuit (Arus hubungan Singkat) Pada Transformator - Besarnya Arus hubungan singkat (Short Circuit Current) pada sebuah jaringan listrik dipengaruhi oleh jenis peralatan listik yang dipasang pada jaringan tersebut, seperti : generator, transformator, motor dll.
Untuk menetukan besarnya arus hubungan singkat (short circuit current) pada sebuah transformator , terlebih dahulu kita harus mengetahui besarnya tegangan terminal pada saat short circuit tersebut timbul (Usc %).
Nilai Usc% dapat diketahui melalui pengujian hubungan singkat pada terminal trafo sbb :
Untuk menetukan besarnya arus hubungan singkat (short circuit current) pada sebuah transformator , terlebih dahulu kita harus mengetahui besarnya tegangan terminal pada saat short circuit tersebut timbul (Usc %).
Nilai Usc% dapat diketahui melalui pengujian hubungan singkat pada terminal trafo sbb :
- Ketika transformator di-energize, tegangan V input = 0 Volt
- Terminal disisi sekunder dihubungsingkatkan (short circuit)
- Naikan teganan V Input dengan mengatur potensiometer, sampai arus yang terbaca pada Ampermeter disisi sekunder mencapai I rate.
Tegangan yang V input yang terbaca pada volt meter = Usc
Dikarenakan Isc (Arus hubngan singakt) dalam satuan kA, maka Isc didapat dari perhitungan :
Isc = Ir/Usc
Contoh perhitungan :
Sebuah transformator 20 MVA, dengan tegangan terminal 10 kV, dan Usc = 10% dengan impedansi jaringan infinite, maka arus short circuit pada transformator tersebut adalah :
- Ir = Sr / 1.732 . Vno-load = 20000 / (1.732 . 10) = 1150 A
- Isc = Ir / Usc = 1150 / 10% = 11500 A = 11.5 kA
Jadi untuk transformator diatas besar short circuitnya adalah : 11.5 kA