Paralel Transformator Dengan Vektor Group Beda - Mohon maaf sebelumnya, karena baru sekarang ada waktu luang untuk melanjutkan pembahasan kita mengenai Vektor Group Tansformer (I).
Seharusnya judul artikelnya adalah Vektor Group Tansformer (II), tetapi karena pembahasannya lebih ke memparalel transformator dengan vektor group beda. maka judulnya saya ganti.
Ok..... kita lanjut .... dipostingan sebelumnya kita sudah membahas sebagian masalah terkait Vektor Group.
Seharusnya judul artikelnya adalah Vektor Group Tansformer (II), tetapi karena pembahasannya lebih ke memparalel transformator dengan vektor group beda. maka judulnya saya ganti.
Ok..... kita lanjut .... dipostingan sebelumnya kita sudah membahas sebagian masalah terkait Vektor Group.
Pada banyak transformator, sering kita melihat pada nameplate-nya macam-macam vektor group, ada yang ditulis YnD5, YY0, DY1 dll.
Dari name plate tersebut, mengindikasikan :
Dari name plate tersebut, mengindikasikan :
- Abjad pertama adalah bentuk hubungan lilitan tiga phasa pada sisi HV, Y untuk bintang, D untuk Delta dan Z untuk zigzag.
- Abjad kedua adalah bentuk hubungan belitan tiga phasa pada sisi LV, Y untuk bintang, D untuk Delta dan Z untuk Zigzag.
- Bila ada huruf "n" setelah huruf Y, menandakan titik netral pada hubungan Y tersebut ditanahkan.
Angka yang terdapat diakhir menandakan jam trafo. Yang berarti, sebuah lingkaran jam memiliki sudut 360o dengan urutan angka dari 1 sampai 12, maka untuk angka 1 besar sudutnya adalah 30o, untuk angka 5 adalah 150o dan seterusnya. Jadi , setiap 1 jam ada sudut 30o. Sehingga bila pada nameplate tertera angka tertentu, misalkan angka 6, maka sudut yang dibentuk adalah: 6 x 30o = 180o.
Apa arti kode Vektor Group tersebut ?
Untuk mengetahui arti dari kode yang tertulis pada Vektor Group, kita harus tahu dulu cara membacanya.
Cara membaca Vektor Group
Untuk memudahkannya, kita ambil contoh sebuah vektor group, misalkan YnD5.
Pembacaannya adalah, belitan tiga phasa pada sisi HV dihubungkan secara bintang (Y) dengan titik netralnya (n) dibumikan, dan belitan tiga phasa pada sisi LV dihubungkan secara delta (D) dengan pergesaran phasa antara HV dan LV sebesar 150o (5 x 30o).
Artinya adalah, pada tansformator dengan Vektor Group YnD5, terjadi pergeseran phasa antara sisi HV dengan LV sebesar 150o. Sehingga phasa R dengan r, S dengan s dan T dengan t memiliki beda phasa 150o (R unutk phasa R disisi HV, r untuk phasa R disisi LV). Karena pada induktor , arus yang melewatinya mengalami penundaan, dan transformator tersendiri adalah induktor, maka terjadi penundaan sebesar sudut dari vektor group transformator tersebut. Pada contoh diatas sisi LV tertunda sebesar 150o terhadap sisi HV atau 150o lagging LV dengan HV.
Berikut contoh lain untuk pembahahn jam tersebut :
- Angka 11, berarti ada beda phasa sebesar 330o, ini berarti LV-HV lagging 330o atau LV-HV leading 30o. 30o didapat dari 360o - 330o.
- Angka 6, berarti ada beda phasa sebesar 180o, ini berarti LV-HV lagging 180o.
- Angka 5, berarti ada beda phasa sebesar 150o, ini berarti LV-HV lagging 150o.
- Angka 1, berarti ada beda phasa sebesar 30o, ini berarti LV-HV lagging 30o.
- Angka 0, berarti tidak ada beda phasa antara sisi LV-HV.
Keterangan :
Lagging : Tertinggal
Leading : Mendahului
Dari penjelasan diatas, terlihat ada pergeseran phasa antara LV dan HV pada angka tertentu sesuai dengan Vektor Group nya.
Lagging : Tertinggal
Leading : Mendahului
Dari penjelasan diatas, terlihat ada pergeseran phasa antara LV dan HV pada angka tertentu sesuai dengan Vektor Group nya.
Ketika kita memparalel dua atau lebih transformator dengan vektor group yang berbeda dan transformator tersebut memiliki sumber yang sama pada sisi HV maka masing - masing transformaor akan memiliki beda phasa yang berlainan antara LV-HV nya. Semua sisi LV masing - masing transformator tidak lagi sama phasanya, dan bila kita lanjutkan untuk memparalel, akan terjadi hubungan singkat (short-circuit) antara transformator tersebut. Akibatnya, transformator akan rusak, dan bila proteksi tidak bekerja maka akan menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada sisi belitan transformator.
Pada postingan sebelumnya Vektor Group pada Transformator (I) disebutkan vektor group tidak harus sama untuk memparalel transformator. Kenapa ? Berikut penjelasannya.
Coba pikirkan, jika transformator denga vektor group jam 1 dihubungkan ke sumber daya secara normal, maksudnya dari sumber line tiga phasa R,S,T dihubungkan keterminal U-V-W pada transformator (R ke U , S ke V, T ke W) maka ada pergeseran phasa sebesar 30o antara LV-HV. Kemudian kita ganti koneksi line R-S-T dengan terminal pada transformator dengan urutan yang baru, sehingga menjadi R ke V , S ke W dan T -U. apa yang terjadi dengan u-v-w pada sisi LV ? Apakah masih berbeda 30o dengan sisi HV ?
Ingat, beda phasa antara R-S-T adalah sebesar 120o. Ketika kita mengganti hubungan terminal transformator dengan line seperti contoh diatas, maka beda phasa antara sisi Line normal (R-S-T) - LV (bukan HV dengan LV) menjadi 120o pada keadaan transformator dengan vektor group 0.
Sekarang, bila vektor groupnya adalah jam 1 (misalkan vektor groupnya YnD1) yang berarti ada pergeseran sebesar 30o maka 120o pada kondisi awal ditambah dengan 30o (karena vektor group jam 1) sehingga totalnya menjadi 150o.
Angka 120o didapat dari kita menggeser phasa input sebesar 120o pada sisi HV.
Angka 30o dari jam trafo. Sehingga totalnya adalah 150o.
Sekali lagi, 150o adalah beda antara sisi Line (R-S-T) dengan LV, bukan sisi HV dengan LV. Ini penting untuk memparalel transformator dengan vektor group berbeda. Karena fokus untuk memparalel transformator adalah kesamaan phasa pada sisi LV masing-masing transformator.
Dari penjelasan diatas, dengan transormator YnD1, yang koneksi pada sisi HV nya digeser 120o kita mendapatkan perbedaan phasa pada sisi LV adalah 150o. Sekarang, misalkan ada transformator dengan vektor group YnD5, dengan koneksi normal dari Line keterminal pada sisi HV (R-U,S-V dan T-W) , berarti ada perbedaan phasa HV-LV sebesar 150o pada transformator tersebut. Maka kedua transformator tersebut YnD1 dengan YnD5 bisa kita paralel, karena sisi LV masing-masing transforamtor sudah tidak ada perbedaan phasa,
Lebih mudahnya, untuk vektor group yang lain dan cara koneksinya sehingga dapat diparalel bisa dilihat pada gambar berikut ini :
Dari gambar diatas, segi empat menyatakan transformator, dengan bulatan merah-kuning-biru sebagai terminalnya. 3 phasa R-S-T bagian atas adalah sisi HV dan R-S-T pada bagian bawah adalah sisi LV.
Angka dibagian bawah transformator adalah jam trafo. Hubungan lilitan transformator baik Y, D ataupun Z tidak berpengaruh.
Demikian ulasan saya terkait paralel transformator dengan vektor group berbeda. Untuk membuktikannya , gunakan osiloskop agar bisa terlihat bentuk gelombang arus dan tegangan pada sisi LV dari masing-masing transformator.
Semoga bermanfaat.................
Coba pikirkan, jika transformator denga vektor group jam 1 dihubungkan ke sumber daya secara normal, maksudnya dari sumber line tiga phasa R,S,T dihubungkan keterminal U-V-W pada transformator (R ke U , S ke V, T ke W) maka ada pergeseran phasa sebesar 30o antara LV-HV. Kemudian kita ganti koneksi line R-S-T dengan terminal pada transformator dengan urutan yang baru, sehingga menjadi R ke V , S ke W dan T -U. apa yang terjadi dengan u-v-w pada sisi LV ? Apakah masih berbeda 30o dengan sisi HV ?
Ingat, beda phasa antara R-S-T adalah sebesar 120o. Ketika kita mengganti hubungan terminal transformator dengan line seperti contoh diatas, maka beda phasa antara sisi Line normal (R-S-T) - LV (bukan HV dengan LV) menjadi 120o pada keadaan transformator dengan vektor group 0.
Sekarang, bila vektor groupnya adalah jam 1 (misalkan vektor groupnya YnD1) yang berarti ada pergeseran sebesar 30o maka 120o pada kondisi awal ditambah dengan 30o (karena vektor group jam 1) sehingga totalnya menjadi 150o.
Angka 120o didapat dari kita menggeser phasa input sebesar 120o pada sisi HV.
Angka 30o dari jam trafo. Sehingga totalnya adalah 150o.
Sekali lagi, 150o adalah beda antara sisi Line (R-S-T) dengan LV, bukan sisi HV dengan LV. Ini penting untuk memparalel transformator dengan vektor group berbeda. Karena fokus untuk memparalel transformator adalah kesamaan phasa pada sisi LV masing-masing transformator.
Dari penjelasan diatas, dengan transormator YnD1, yang koneksi pada sisi HV nya digeser 120o kita mendapatkan perbedaan phasa pada sisi LV adalah 150o. Sekarang, misalkan ada transformator dengan vektor group YnD5, dengan koneksi normal dari Line keterminal pada sisi HV (R-U,S-V dan T-W) , berarti ada perbedaan phasa HV-LV sebesar 150o pada transformator tersebut. Maka kedua transformator tersebut YnD1 dengan YnD5 bisa kita paralel, karena sisi LV masing-masing transforamtor sudah tidak ada perbedaan phasa,
Lebih mudahnya, untuk vektor group yang lain dan cara koneksinya sehingga dapat diparalel bisa dilihat pada gambar berikut ini :
Dari gambar diatas, segi empat menyatakan transformator, dengan bulatan merah-kuning-biru sebagai terminalnya. 3 phasa R-S-T bagian atas adalah sisi HV dan R-S-T pada bagian bawah adalah sisi LV.
Angka dibagian bawah transformator adalah jam trafo. Hubungan lilitan transformator baik Y, D ataupun Z tidak berpengaruh.
Demikian ulasan saya terkait paralel transformator dengan vektor group berbeda. Untuk membuktikannya , gunakan osiloskop agar bisa terlihat bentuk gelombang arus dan tegangan pada sisi LV dari masing-masing transformator.
Semoga bermanfaat.................