Kapasitas transformator dan kemampuan beban yang disuplaynya – Sebuah transformator dilengkapi dengan nameplate
yang menampilkan beberapa informasi terkait spesifikasi transformator tersebut, terutama kapasitas transformator
yang satuannya adalah VA, kVA atau MVA.
Sebenarnya postingan ini terinspirasi dari pengalaman yang saya dapati dilapangan mengenai pemahaman tentang
kapasitas transformator dengan besarnya kemampuan daya yang dapat disuplaynya untuk memenuhi kebutuhan beban yang
terpasang.
Permasalahan yang saya temui adalah, masih banyaknya yang menganggap nilai sebuah kapasitas transformator (VA)
menandakan besarnya nilai daya (kW) yang dapat disuplay oleh transformator tersebut.
Dari pemahaman saya, pendapat tersebut tidak sepenuhnya salah bila kita berhadapan dengan beban yang resistif,
kenapa ?
Karena pada beban yang resistif kita hanya mengenal beban tahanan murni yaitu R dalam satuan ohm. Sehingga bila beban yang disuplay oleh sebuah transformator adalah tahanan murni maka daya yang diserapnya cukup dengan rumusan V x I , cocok dengan satuan kapasitas transformator yaitu VA (Volt-Ampere).
Karena pada beban yang resistif kita hanya mengenal beban tahanan murni yaitu R dalam satuan ohm. Sehingga bila beban yang disuplay oleh sebuah transformator adalah tahanan murni maka daya yang diserapnya cukup dengan rumusan V x I , cocok dengan satuan kapasitas transformator yaitu VA (Volt-Ampere).
Pembahasan mengenai kapasitas daya dari transforamtor tidak lepas dari aturan dasar dari segi tiga daya, S (VA),P
(kW) dan Q (kVAR) sbb :
Note :
- P = kW
- Q = kVAR
- S = kVA
Bila beban resistif, sudut θ adalah 0o, karena nilai Q adalah 0 maka garis S berhimpit dengan garis P, sehingga
nilai S sama dengan P atau nilai VA = kW. Lain halnya kalau beban yang akan disuplay bersifat kapasitif atau
induktif. Sehingga nilai Q akan muncul, dan sudut θ akan berobah menyesuaikan dengan besar kecilnya nilai Q.
Cos
θ merupakan nilai cosinus dari besarnya sudut yang dibentuk yang sering dikenal dengan istilah faktor daya.
Dalam hal ini, yang penting untuk diingat adalah rumus segitiga daya, dimana :
Untuk 3 phasa
- P = √3 x V x I x Cos θ
- Q = √3 x V x I x Sin θ
- S = √3 x V x I S = √(P2 + Q2)
- P = V x I x Cos θ
- Q = V x I x Sin θ
- S = V x I S = √(P2 + Q2)
Kembali kecerita diatas, sebenarnya untuk merencanakan berapa besar kapasitas transformator yang dibutuhkan untuk
menyuplay suatu beban tidak semudah yang diperkirakan, tidak cukup dengan formula segi tiga daya saja, perlu
kajian mendalam mengenai load flow analisis, karakteristik beban, pola pembebanan dll. Kita tidak akan membahas
hal – hal rumit tersebut, disini kita coba menyampaikan secara sederhana terkait kapasitas transformator yang akan
digunakan.
Pada prakteknya, beban yang ditemui tidak selamanya bersifat resistif, disana ada komponen induktif dan komponen
kapasitif. Sehingga dengan adanya sifat beban tersebut, maka nilai Q pada segitiga daya akan muncul. Bisa minus
ataupun plus. Dan segi tiga dayapun bisa mengarah keatas ataupun kebawah, sesuai dengan sudut θ yang dibentuk
akibat berobahnya nilai Q.
Kembali ke kapasitas transformator, sampai kapanpun satuan kapasitas transformator adalah VA, bisa kVA ataupun
MVA.
Pertanyaannya adalah, kenapa tidak kW menyesuaikan dengan satuan beban yang akan disuplaynya.
Jawabannya
adalah, karena transformator bukanlah sebuah beban, transformator berfungsi untuk menyuplai beban dengan arus
maksimum yang sesuai dengan kapasitasnya sama halnya dengan generator. Beda halnya dengan motor. Setiap motor ,
dipastikan satuan dayanya adalah kW. Karena motor menerima suplay dan memiliki sifat induktif sehingga disana ada
faktor Q seperti yang kita bahas diatas.
Sekarang, apabila sebuah transformator tiga phasa memiliki kapasitas tertentu, misalkan 1000 kVA dengan tegangan
sisi LV adalah 380 V. Berarti berdasarkan rumus , S = √3 x V x I, arus maksimum yang bisa dialirkannya adalah :
- S = √3 x V x I
- I = S / ( √3 x V )
- I = 1000 kVA / (( √3 x 380 )
- I = 1519 A
Sekarang kita beralih ke beban yang akan disuplaynya.
Seperti yang telah disampikan diatas, beban yang ditemui dilapangan tidak selalu murni resistif, kadangkala
bersifat induktif maupun kapasitif. Dikarenakan sifat beban tersebut, maka nilai Q akan timbul. Dikarenakan adanya
nilai Q, maka akan ada sudut θ. Sehingga ada nilai faktor daya disana sesuai dengan nilai Cosinus dari sudut yang
dibentuk.
Pada rumusan segitiga daya, nilai P untuk tiga phasa dihitung dari :
- P = √3 x V x I x Cos θ,
Maka P bisa disederhanakan menjadi
P = S x Cos θ.
Kapasitas transformator untuk menyuplai beban tertentu harus sesuai dengan VA nya (S), tapi pada daya berapa P
(kW) sebuah transformator bisa menyuplai 100% tergantung dari besarnya nilai Faktor daya yang ditimbulkan oleh
sifat beban yang akan disuplaynya.
Nilai maksimum Cos θ atau faktor daya adalah 1 yaitu pada sudut θ = 0o pada segitiga daya, dimana nilai Q = 0 ,
sehingga S = P. Hal ini sesuai dengan kaidah trigonometri , Cos 0o = 1.
Ketika beban yang disuplay transformator bersifat induktif atau kapasitif, nilai Q akan berobah, sehingga sudut θ
akan terbentuk, membesar atau mengecil sesuai dengan nilai Q.
Sudut θ yang terbentuk ada dalam range 0o – 90o.
Sehingga nilai Cos θ (faktor daya) ada pada range nilai 1 – 0.
Sekarang, apabila faktor daya beban ada pada nilai tertentu, maka 100% kapasitas transformator untuk menyuplai
beban adalah, sebgai berikut :
Bila nilai Cos θ = 0.85, maka 100% kapasitas transformator ada pada daya :
- P = S x Cos θ,
- P = S x 0.85
- P = S x Cos θ
- P = 1000 kVA x 0.85
- P = 850 kW.
Untuk beban dengan faktor daya yang lebih rendah, misalkan 0.70, transformator 1000 kVA akan terbebani 100% pada
beban :
- P = 1000 kVA x 0.70 P = 700 kW
Dari pembahasan diatas, untuk menentukan kapasitas transformator yang akan digunakan untuk menyuplai beban
tertentu, hal utama yang harus diketahui adalah besarnya faktor daya beban tersebut dan tentu saja besarnya beban
yang akan disuplaynya.
Seperti contoh, apabila beban yang disuplay adalah 800 kW, secara nilai, transformator 1000 kVA tentu sanggup
menyuplai beban tersebut. Tapi apabila faktor daya beban 800 kW tersebut adalah 0.70 apakah transformator 1000 kVA
masih cocok digunakan , tentu saja perlu kita kaji terlebih dahulu, seperti contoh dibawah ini :
Beban terpasang adalah 800 kW dengan faktor daya 0.70, maka daya transformator yang cocok untuk beban tersebut
adalah :
- P = S x Cos θ
- S = P / Cos θ
- S = 800 kW / 0.70
- S = 1142 kVA.
Namun bukan berarti transforamtor
1000 kVA tidak bisa digunakan , ada langkah lain yang mesti dilakukan, yaitu memperbesar nilai faktor daya
sehingga nilai S pada perhitungan diatas menjadi lebih kecil atau sama dengan 1000 kVA.
Kalau kita coba menghitung ulang, nilai S akan menjadi 1000 kVA pada faktor daya :
- P = S x Cos θ
- Cos θ = P / S
- Cos θ = 800 kW / 1000 kVA
- Cos θ = 0.80
Bagaimana cara menaikkan faktor daya atau bahasa lainnya memperbaiki faktor daya sudah pernah kita bahas pada
postingan sebelumnya. Silahkan lihat disini.
Ok, sekarang mudah-mudahan kita semua telah dapat memahami hubungan kapasitas transforamtor (VA) dengan daya yang
disuplaynya (kW) serta faktor daya yang mempengaruhinya.
Ada sedikit yang perlu saya ingatkan, agar transformator memiliki umur yang panjang, dan saya pikir berlaku untuk
semua peralatan lainnya, yaitu :
Jangan pernah mengoperasikan suatu peralatan secara terus menerus dikapasitas 100%
Pada kondisi tertentu, karena keadaan emergency, boleh saja dioperasikan 100% ataupun maksimum 110% tetapi bukan
untuk terus menerus. Agar transformator berumur panjang, perlu dipertimbangkan batas beban normal yang akan
disuplaynya, idealnya ada pada angka 80%.
Jadi, bila kita ambil contoh transformator 1000 kVA diatas, ideal operasinya adalah di angka 800 kVA (80% x 1000
kVA). Sehingga bila faktor daya beban yang akan disuplaynya adalah 0.85 , maka transformator 1000 kVA akan
menyuplai beban pada angka :
- P = S x Cos θ
- P = 1000 kVA x 0.85
- P = 850 kW
Jadi transformator akan lebih baik dan aman bila dioperasikan pada beban 680 – 700 kW pada faktor daya 0.85.
Kadang kala kita tidak mengetahui berapa faktor daya beban yang akan disuplay oleh sebuah transformator dan
informasi yagn diketahui hanya nilai beban, misalkan 1000 kW.
Maka untuk menentukan nilai transformator pada beban
1000 kW dengan faktor daya yang tidak diketahui, untuk amannya ambil faktor daya yang terjelek yang bisa timbul
pada beban tersebut. Biasanya diangka 0.70 atau 0.75.
Misalkan kita tetapkan faktor dayanya diangka 0.75. Maka
kapasitas transformator yang akan kita sediakan adalah :
- P = S x Cos θ
- S = P / Cos θ
- S = 1000 kW / 0.75 S = 1333 kVA
- S = 1333 kVA / 0.8
- S = 1666 kVA – 1750 kVA (menyesuaikan dengan nilai yang ada dipasaran).
Misalkan, faktor daya sebenarnya adalah 0.6, maka kapasitas
transformator yang diperlukan adalah :
- P = S x Cos θ
- S = P / Cos θ
- S = 1000 kW / 0.6
- S = 1666 kVA
Disamping hal diatas, faktor 80% juga bermanfaat apabila seandainya ada penambahan beban dikemudian hari. Tentu
saja juga mempertimbangkan besar kecilnya penambahan beban tersebut.
Selain memperhatikan keamanan operasi transformator, umur pemakaian dan adanya penambahan beban nantinya,
pertimbangan ekonomis terkait pengadaan sebuah transforamtor juga penting karena semakin tinggi kapasitas
transformator maka harganya juga semakin mahal.
Disinilah diperlukan pentingnya menyeimbangkan antara kebutuhan
operational dan pemeliharaan transformator dan finansial.
Bagus sekali Pak blognya, ijin tanya: apa yang dilakukan manufacture untuk merubah daya jika tegangan dan arus sama? Misal: dalam case ada penggantian trafo 15/150KV dengan daya asli trafo 1 adalah 250 MVA diganti dengan trafo 15/150kV dengan daya 268MVA dengan kondisi trafo 2 sudah 80% install untuk siap dikirim ke konsumen?
ReplyDeleteTerimakasih
Pertama mohon maaf, karena telat merespon pertanyaannya....
DeletePertanyaan agak membingungkan.... manufacture disini pabrikan trafo atau pabrik yang menggunakan trafo ?
Kalau membaca pertanyaan pertama, untuk merubah daya saya menangkap yang bapak maksud adalah daya trafo... lebih mudahnya kita namakan Kapasitas Trafo.
Daya yang bisa disuplaynya adalah sebesar arus yang terbaca di nameplatenya , kalau 15/150 kV 250 MVA (Trafo Step Up) berarti arus nominal yang bisa dihantarkannya adalah : 250M/ (V3 x 150k) = 962 A.
Kemudian diganti dengan Trafo ke-2 dengan kapasitas 268 MVA, maka arus nominalnya menjadi : 268M/(V3 x 150k) = 1031 A.
Karena kondisinya 80%, menjadi : 1031 x 80% = 825 A.
Sekarang tergantung berapa besar beban yang akan disuplaynya... dan juga faktor daya beban tersebut :
Misalkan beban yang disuplaynya adalah : 200 MW pada faktor daya 0.8
Sehingga aus yang dibutuhkan adalah :
I = 200M/(V3 x 150 k x 0.8)
I = 962 A
JAdi Trafo 2 sebesar 268 MVA dengan kondisi 80% tidak sanggup menyuplai beban tersebut... karena kemampuannya cuma pada aarus 825 A.
Demikian penjelasan saya, semoga bermanfaat
pak mau tanya bapak ada teori tfaro itu aman di 80% pembebanannya berdasarkan apa ya pak ? misal iec atau ansi gitu pak
ReplyDeletecek aja kata kuncinya harmonisa
DeleteItu bukan teori, tetapi berdasrkan perhitungan diatas... coba dibaca lagi.
ReplyDeleteSebuah trafo pada kondisi emergency bis diloading hingga 10% diatas kapasitasnya untuk waktu tertentu, tergantung permintaan bagaimana trafo yang kita inginkan diawal pembelian.
80% disana adalah kondisi aman agar trafo tidak terbebani 100% secra terus menerus. Ini lebih ke faktor menjaga umur pemakaian trafo. Karena bila dibebani full, maka akan afa penurunan umur pakai pada lapisan kertas pada belitan, shield dan lain - lain yang utamnya disebbkan temperatur operasional trafo yang tinggi.
Ditambah lagi rugi - rugi yang semakin besar ketika trafo dibebani pada full kapasitasnya.
Terima kasih penjelasannya Pak, untuk angka 80% ini apakah ada referensinya?
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteNumpang tanya Master Admin,Bagaimana menentukan Faktor daya ? Thanks
ReplyDeleteFaktor Daya dipengaruhi oleh beban yang terpasang, akumulasi dari keseluruhan beban yang terpasang akan menghasilkan faktor daya pada instalasi tersebut. Yang kita lakukan adalah memperbaiki faktor daya sehingga nilainya diatas 0.85 hingga mendekati 1. Silahkan baca pada artikel dengan link ini : https://direktorilistrik.blogspot.co.id/search/label/Faktor%20Daya
ReplyDeleteDemikian, semoga membantu
Pak mau tanya, apa pengaruhnya sistem pendinginan trafo trhadap kemampuan trafo tersebut? Semisal trafo 60 mva yg mnggunakan sistem pendingin onan/onaf?
ReplyDeleteSemua perangkat yang menggunakan listrik akan menimbulkan panas ketika dioperasikan. Begitu juga pada Transformer. Panas yang dihasilkan dalam operasi transformator menyebabkan kenaikan suhu dalam struktur internal transformator. Secara umum, transformator yang lebih efisien cenderung memiliki kenaikan suhu yang lebih rendah, sementara unit yang kurang efisien cenderung memiliki kenaikan suhu yang lebih tinggi.
ReplyDeletePerihal ONAN atau ONAF yang akan digunakan untuk pendinginan tersebut... hal tersebut terkait cara mendinginkannya saja... PAda sisitim ONAN , udara sekitar trafo yang digunakan sebagai pendingin , sementara ONAF menggunakan udara yang ditiupkan (Force), biasanya menggunakan Fan disekeliling radiator Trafo. Piliannya apa harus ONAN atau ONAF, dapat diperhatikan pada pembebanan trafo dan temperatur lingkungannya.
Saya siap membantu jika Bapak/Ibu sedang membutuhkan Trafo/Transformer isolasi, auto, rectifier, distribusi, reactor dll dengan berbagai spesifikasi/custom merk Centrado.
ReplyDeleteJuga menyediakan spare part Trafo seperti tap changer, bushing, skun, breather, DMCR, seal/packing dll dengan harga yang kompetitif.
Silahkan menghubungi saya di whatsapp atau telp 0812-95358935
Terima kasih
Numpang tanya pak, hubungan antara susut trafo akibat gejala arus transient bagaimana ya pak, kalo boleh tau persamaan/rumusnya seperti apa. Terima kasih
ReplyDeleteAssalamualaikum pak,mau tanya.klu travo yg kapasitas 100 VA.diukur beban pas R.70 A.S.60 A.dan T.96 A.pertanyaan.apakah travo tersebut sudah overlude apa belum?. trimks
Deletezin bertanya pa?
ReplyDeletebagaimana hubungan dan pengaruh ketidakseimbangan beban yang terjadi di sistem tegangan rendah terhadap pembebanan dari trafo ?
apakah pengaruh beban tidak seimbang itu sangat signifikan terhadap kemampuan penyaluran daya dari trafo tersebut
pengaruhnya cukup signifikan, salah satunya terhdp loses, hitungan mudahnya seperti ini , bila sebuah trafo mendistribusikan beban sama rata dengan arus masing-masing phasa adalah 100 A... maka loses pada salah satu winding adalah = I * I * R, maka lossesnya menjadi 100 * 100 * R = 10.000R Watt, untuk tiga phases menjadi 3 x 10000R = 30.000R Watt.
ReplyDeleteSekarang dengan beban yang sama total arus 300 A, tetapi arus yang lewat RST = 100, 120, 80 , hitungan losesnya menjadi :
I * I * R =
1. 100 * 100 * R = 10000R
2. 120 * 120 * R = 14400R
3. 80 * 80 * R = 6400R
Sehingga totalnya menjadi 30800R Watt
Terlihat ada per edaan losses , losses yang tidak seimbang menjadi lebih besar.
Belum lagi masalah kenaikan temperatur ataupun aktifnya proteksi (mall trip) dll.
Demikian, semoga membantu
This comment has been removed by the author.
Delete1 pertanyaan lagi pa .
ReplyDeleteApabila beban tidak seimbang menyebabkan losses maka pengaruh ke pembebanan total pada trafo khsusu ya trafo distribusi yeng mempunyai kapasitas yang di sarankan di angka 80% itu baagaimana pengaruh ketidakseimbangan beban tersebut?
terima kasih pa sebelumnya
Maaf.... saya kurang mengeerti pertanyannya... kalau pengaruhnya terhadap trafo sudah coa sayajelaskan salah satunya seperti reply diatas
Deleteyaa intinya bagaimana penngaruh ketidakseimbangan beban pada sisi tegangan rendah terhadap pola pembebanan trafo distribusi nya itu pa ??
DeleteBagaimana cara menentukan kapasitas travo utk kawasan perumahan
ReplyDeleteTq..
ReplyDeletePerkenalkan saya Fabian, siap membantu Bapak/Ibu yang sedang membutuhkan Transformator/Trafo baik spesifikasi standart maupun custom dengan brand Trafindo. untuk lebih jelasnya silahkan hubungi Fabian melalui Tlp atau WA di 081 555 9000 90.
terima kasih
Terimakasih sangat membantu pengalamannya🙏
ReplyDeleteJika beban terpasang kurang kapasitas terhadap trafo, apakah bisa ditambahkan trafo lagi..?
ReplyDeleteMisalnya, beban terpasang 3000 kVA, sedang trafo terpasang 2000 kVA dan akan ditambahkan trafo 1250 kVA.. apakah ini bisa dilakukan..? dan bagaimana sistem koneksinya..?
maaf mau tanya pak, kalau nilai faktor daya pada trafo bernilai negatif itu kira kira bagaimana ya pak? terimakasih
ReplyDeleteFaktor daya leading menunjukkan kondisi disaat beban bersifat kapasitif
Deletedan memberikan daya reaktif ke jaringan. Nilai cos φ pada kondisi leading
akan bernilai negatif
Terima kasih atas ulasannya yang sangat membantu.
ReplyDeleteMaaf mau tanya:
Saya punya trafo 150KVA, 500V/380V, dan beban pemakaian 99KW.
Sesuai ulasan diatas maka beban 99KW berada +/- 10% diatas beban ideal kapasitas trafo 150KVA.
Apakah kondisi ini masih bisa direkomendasi untuk digunakan? Terima kasih.
Dengan beban pemakaian 99 kW.. trafo masih aman.
DeleteDasarnya adalah :
Trafo 150 kVA.... bila dibebani dengan beban dengan faktor daya 0.8... maka kemampuan suplay dayanya adalah di 120 kW dengan nilai arus max trafo. Saat ini trafo dibebani di 99 kW... berarti masih aman
Mohon maaf pak mau nanya, apakah trafo dapat dibebani >100%? Contohnya suatu trafo dibebani sebesar 100.8% pada saat beban puncak terjadi. Apakah hal itu wajar pak? Terima kasih
ReplyDeleteBiasanya suatu peralatan dirancang untuk dapat beroperasi diatas ratingnya sebesar 110%. Hal ini bukan untuk opersi kontinyiu, cuma untuk keadaan emergency dan biasanya cuma untuk beropersi 3 sd 5 jam.
ReplyDelete100.8% diatas rating pada saat beban puncak masih wajar... karena hanya dioperasikan beberapa jam.
Yangmesti diperhatikan adalah... temperatur belitan dan minyak trafo pada saat beroperasi diatas ratingnya... apakah masih aman
sya juga lagi membuat tugas akhir pak, ketika trafo dibebani 80-85% suhu pada belitan nya masih normal sesuai standar IEC dan PLN yaitu 98 derajat, suhu minyak nya pun msih batas wajar. namun ketika dibebani 90%-100% suhu belitan sudah melebihi 98 derajat sehingga mengalami penyusutan umur pada trafo nya. dari yg saya tangkap pak berarti ketika trafo dibebani 80% atau lebih sdkit msih blum mengalami penyusutan umur.
DeleteBisa share dong bang, saya kesulitan ini mencari standard pembebanan trafo tenaga 500/150kv untuk tgs akhir
DeleteFaktor penyusutan umur itu bukan hanya dari pembebanan diatas 80% saja... dari faktor gangguan eksternal seperti adanya gangguan short circuit pada salah satu beban yang mengakibatkan aktifnya proteksi transformator juga memperpendek umur trafo itu. Karena saat terjadinya gangguan tersebut, transformator mengalami stress sbelum proteksi bekerja.
DeleteTo Sisi :
DeleteSebenarnya standar pembebanan transformator dipengaruhi oleh spesifikasi trnasformator tersebut ketika akan dibuat. Sebuah transformator dengan rating yang sma, tegangan sama belum tentu pembebanannya sama karena dipengaruhi oleh tahanan impedansi , BIL, Load looses, Type Pendinginan dan variabel lainnya yang ditentukan ketika kita akan membeli sebuah trafo.
Kapasitas transformator hanyalah salah satu variabel yang menetapkan sebuah trafo dapat menyuplai daya dengan arus pembebanan 100% nya sekian Ampere.
Untuk ketahanan mampu bertahan ketika terjadi lonjakan tegangan berapa ratus volt, bisa dibebani diatas 100% untuk jangka waktu tertentu ditentukan dari variabel lain. Dan itu biasanya tergantung kebuthan dan keinginan konsumen ketika akan melakukan pembelian trafo.
Coba lihat di IEC 60076-1 mengenai power transfomer.
Lingknya bisa didownload pada salah situs , spt ini :
https://fenix.tecnico.ulisboa.pt/downloadFile/845043405448082/IEC
yang saya tanyakan pak, maksud dari trafo idealnya dibebani 80% itu apa pak? apa yang terjadi ketika trafo dibebani melebihi 80% contoh seperti tadi trafo dibebani 85%
ReplyDeleteDisamping memperpanjang umur trafo...Ideal pembebanan transformer yang saya maksud adalah ketika kita membebani sebuah trafo di 80~85%.... kita harus mempertimbangkan kenaikan beban sesaat ataupun penambahan beban ketika diperlukan.
DeleteDengna membebani trafo 85%, berarti tidak ada space lagi untuk pnambahan beban berikutnya....
Dengna dibebani diatas 85%, konsekwensinya minyak trafo akan lebih cepat rusak.
Ada tidak kk tentang junal penulisan ini?
Deletemaaf mau tanya master bagaimana cara menentukan pengguanaan trafo yang cocok untuk sebuah pabrik misal trafo 2000Kva 4000kva 5000kva kah? berikut contoh daya yang digunakan nya brpa KV.
ReplyDeleteterima kasih
Singkatnya begini, yang pertama sekali kita harus tahu dulu kebutuhan kita dayanya berapa ?
DeleteKebutuhan daya itu didapat dari total daya (P) dari peraltan yang terpasang.
Dari daya tersebut, dengan asumsi Cos Phi harus diatas 0.8 agar tidka terhindar dari denda PLN, maka total daya tersebut dibagi dengan 0.8 sehingga didapat S (kVA).
Untuk menjaga kehandalan dan antisipasi penambahan beban...nilai S tersebut kita bagi 0.8 sehingga didapat nilai trafo yang kita butuhkan.
Cara diatas apabila tegangan yang kita gunakan adalah sama untuk semua peralatan.
Tetapi bila ada peraltan dengan tegangan berbeda, misalnya Medium Voltage dan Low Voltage... dikelompokan dulu berdasarkan tegangan yagn sama.. dan baru dihitung nilai Daya S nya per kelompok tadi... sehingga didapat kapasitas trafo yang dibutuhkan untuk tegangan yang berbeda.
Demikian ... mudah mudahan membant
terimakasih pak
ReplyDeletesangat bermanfaat
ReplyDeletemas mau tanya...Dipabrik saya membayar kelebihan kvrh ke pln dan kami sdh memiliki Kapasitor bank...nah dari data yg diperoleh ternyata pemakaian kvrh tertinggi justru pada saat kami tidak operasi/malam hari krn kapasitor off (hanya beban trafo ) dilihat di display kwhmeter..cos phi nya 0.02L...(Nol koma Nol Dua)???
ReplyDeletetetapi saat siang hari pabri beroperasi..cosphi 0.94 L normal/kapasitor masuk otomatis..
kira2 apa penyebab nya ya...trims
Beban malam palingan bbrp lampu buat penerangan total 0.5 kw, kapasitas Trafo 1mva,
Deletepengukuran beban malam di kwh meter 0,2A sisi ct (ratio 30/5A)atau 1,2 A disisi Primer (20kV)
Saya coba jawab :
Delete1. Denda kVARH dikenai pada industri bukan pada perumahan untuk umum. Karena kontraknya dengan PLN di tegangan menengah berarti dan untuk pabrik berarti komponen denda kVARH berlaku.
2. Walaupun malam hari, jika kita meneyrap daya reaktif, akan diakumulasikan pada akhir bulan sehingga bila melebihi batas pemakaian kVARH yang ditetapkan PLN, maka otomatis akan dikenai denda.
3. Dimalam hari, selain lampu, jangan lupa daya yang jug adiserap oleh trafo, bisa dilihat pada name plate trafo tersebut, daya yang diserap saat no load dan saat full load.
Untuk kaasitor bank, saran saya, tidak perlu dimatikan, karena kapasitor bank umumnya mengunakan automatic control regulator untuk mengaktifkan bank bank kapasitor didalam panelnya untuk menjaga nilai Cos Phi diangka yang telah ditetapkan (misal 0.94) pada kondisi daya yang digunakan. Sehingga terhindar dari denda kVARH.
Demikian , semoga membantu
Makasih info nya gan..
DeleteSekedar info..utk kapasitor bank TDK dimatikan..akan tetapi MMG off secara otomatis..Krn kap.bank terpasang disisi LV (lvmdp/skunder trafo) sensor CT kap.bank nya terletak disisi LV yg menurut sy MMG TDK merespon arus disisi LV (terlalu kecil saat pabrik TDK operasi) sedangkan kWh meter terpasang disisi primer trafo( mengukur arus induktif trafo saat pabrik TDK operasi/hnya beban trafo)
Alhasil kap.bank tdk berguna mengatasi kelebihan kvar saat pabrik TDK operasi..
Iya... memang pada saat tanpa beban, Cos phiterbaca rendah, sehingga timbul pemakaian kVAR tapi nilainya kecil, sehingga bila diakumulasikan sebulan rasanya tidak akan melewati batas denda kVARH PLN, yang nilainya adalah :
Delete0.62 x pemakaian energi listrik (kwH) sebulan
Jadi batas denda kvar PLN itu di angka 0.62 x kWh sebulan ?jadi nilai kvar tidak boleh lebih dari hasil perkalian tersebut pak ? Mohon penjelasannya pak
DeleteIya.... kalau lebih kita dikenai denda dari selisih pencatatan kVAARH terhdap batas tersebut.
DeleteJadi transformator akan lebih baik dan aman bila dioperasikan pada beban 680 – 700 kW pada faktor daya 0.85.
ReplyDeleteMin sampe 700 kW itu didapatkan dari mana?
Di postingan diatas trafonya 1000kVA.. Berarti arus nominalnya akan 100% pada beban 850 kW ketika cos Phi 0,85.
DeleteMaksud aman dipenulisan diatas adalah ketika kita membebani peralatan di 80% dalam artian tidak dipush beroperasi terus di 100%.
80% dari 850 kW adalah di 680 kW. Makanya tulisan diatas rangenya ditulis di 680 ~ 700 kW.
Ini bukan berarti trafo tidak bisa dibebani hingga 100%, malahan bisa sampai 110%. Tapi pertimbangan aman disini adalah untuk menjaga umur trafo sehingga trafo bisa beroperasi dalam jangka waktu yang panjang.
Demikian, semoga membantu
dapet power faktor 80% standart yg di pake apa ya
ReplyDeleteMungkin maksudnya 80% kapasitas trafo sperti pembahasan diatas ya...itu bukan standar baku... cuma disetiap rancangan yang saya gunakan bersama tim saat mendisain mencoba mempertimbangkan penambahan beban, sehingga ketika ada penambahan beban, transformer tidak perlu diganti.
DeleteIzin tanya. saya memilik mesin molding deng rating tegangan 200v 3phase. dengan menerapkan perhitungan beban yrafo diatas. Maka saya membutuhkan trafo stepdown 380v-->200v dengan kapasitas 50kVA.
ReplyDeleteYang ingin saya tanyakan faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam instalasi trafo tersebut.
Untuk trafo yang tersedia 380v-->200v 100kVA.
Ga masalah mau dipasang trafo 100 kVA, karena dimensinya lumayan kecil.... sehingga tidak memerlukan ruangan khusus dan biasanya juga merupakan trafo kering (tidak menggunakan pendingin minyak) maka yang perlu dijaga adalah sirkulasi udara disekitar trafo tersebut
Deletemaaf min mau nanya alasannya kenapa trafo bisa beroperasi diatas 100% seperti di contoh soal maksimal 110% ? makasih min di tunggu jawabannya hehe
ReplyDeleteMaaf... pertanyaannya sudah dijawab dikomen diatas...
DeleteSekarang, apabila sebuah transformator tiga phasa memiliki kapasitas tertentu, misalkan 1000 kVA dengan tegangan sisi LV adalah 380 V. Berarti berdasarkan rumus , S = √3 x V x I, arus maksimum yang bisa dialirkannya adalah :
ReplyDeleteS = √3 x V x I
I = S / ( √3 x V )
I = 1000 kVA / (( √3 x 380 )
I = 1519 A
Mohon ijin bertanya pak, utk beban I nom trafo tsb merupakan beban max total trafo atau beban max per phasa yaa?
Arus masing masing phasa
Deletesalam engineer pak. mau tanya sblmnya. saya sedang tugas akhir mengenai relay. dan ada yg saya ingin tanyakan perihal Trafo dan Trafo CT. pada laporan proteksi tertulis In= 1154A dengan Beban trafo 80MVA pada tegangan 150/21kV kalau kita pakai cara diatas. maka hasil 1154A itu tidak di temukan. hasilnya malah sesuai FLA 2199A. itu gimana yah pak knp bisa 1154A Inominal nya. sehingga CT yg digunakan pun 1200/5A . padahal kalau kita ikutin FLA nya harusnya CT yg terpasang adalah 2000/5A atau 2250/5A.
ReplyDeleteapakah mas pnya pencerahan soal ini wkwk
Coba dipastikan dulu nameplate trafo yang terpasang tersebut kapasitasnya berapa dan tegangannya berapa.
DeleteSering kejadian, ketika trafo mengalami penggantian ke kapasitas yang lebih kecil, ketinggalan dalam mengatur ulang setting proteksi.
Kalau datanya adalah 1154 A disisi LV, seharusnya trafo yang terpasang dengan tegangan 150/20 kV adalah 40 MVA.
Demikian, semoga membantu
kalau dilihat dri etap , trafonya dijalankan menggunakan Onan dan Onaf. nah yang Onan ini 48 MVA LV nya dgn FLA 1320. kalau ONAF itu 80 MVA dgn FLA 2199 disisi sekunder (20kV) dan 307,9 sisi 150kv
DeleteBerarti trafonya 48/80 MVA , dengan opsi ketika ada penambahan beban sementara trafo beroperasi dengan pendinginan air force (ONAF). namun defauklt operasional trafo tersebut adalah di 48 MVA. Bukannya di 80 MVA, makanya settingannya disesuaikan pada kapasitas 48 MVA.
DeleteNamun mwskipun trafo ini bisa di push ke 80 MVA, fasilitas pendukungnya tidak disesuaikan, seperti kapasitas CT, dan bisa jadi rating CB nya (MVDB) nya tidak juga mampu beroperasi ketika dibebani 80 MVA.
infonya sangat bermanfaat bagi ane
ReplyDeleteTang cucut
Selamat siang pak, mau nanya langkah dan hasil untuk mendapatkan parameter peralatan jika diketahui sebuah generator dan transformtor yang telah terpasang dilapangan itu bagaimana ya pak ?
ReplyDeleteYang utamanyabadalah daya total terpasang dan Faktor daya peraltan yang terpasang tersebut. KAreaketeristik operasionl peralatan seperti non stop 24 jam... atau cuma beroperasi 8 jam , lay out peraltan, konfigurasi instalasi , dll.. dapat membantu untuk mengoptimalkan pemakaian energi listirk nantinya.
ReplyDeleteyuhuu...bermanfaat sekali
ReplyDeletetimah solder 60/40
terimakasih pak. sangat bermanfaat
ReplyDeletepak saya ada pertanyaan jika sebuah trafo daya dgn kapasitas 12/15 MVA. menyuplai beban dalam suatu waktu salah satunya adalah 0.5 MW, 0.4 MVAR apakah itu normal atau tdak pak?
Maaf, saya kurang mengerti pertanyaannya...
DeleteApakah maksudnya bebannya pada waktu tertentu hanya 0.5 MW dengan daya kapastif terbaca 0.4 MVAR ? Kalau itu maksudnya, saya coba jawab :
Dengan nilai daya hanya 0.5 MW terhadap kapasitas trafo 15 MVA, berrti bisa dikatakan trafo tersebut sedang tanpa beban, atau beban yang sangat rendah. Sekarang dengan daya reaktif yang terbaca 0.4 MVAR, berarti ketika itu faktor daya yang timbul adlah sebesar :
MVA = √ ((0.5*0.5) + (0.4*0.4))
MVA = 0.64
Cos Ø = 0.5/0.64
Cos Ø = 0.78
Untuk beban rendah tersebut adalah wajar dengan nilai Cos Phi sebesar tersebut.
Demikian, kira kira jawaban saya
Ijin bertanya pak, jika beban total perumahan tercatat misalkan 1500A 1Phasa
ReplyDeleteUtk menentukan kapasitas trafo 3 phasa nya gmna pak, karna beban 1 phasa jika kita ubah ke 3phasa menjadi 1500/V3=867A , utk ampere 3phasa ini cocoknya kapasitad trafo brapa KVA Pak?
Beban rumah 1500 A rasanya tidak mungkin pak, karena tegangan 1 phasa perumahan adalah 220 V, berarti kontrak ke PLN nya 220 X 1500 = 330 kVA, rasanya ga sampai sebesar itu untuk sebuah rumah. Kemudian ketika arusnya 1500 A, satu phasa, ukuran kabelnya sangat besar sekali, sehingga butuh 4 buah ukuran kabel 240 untuk satu phasa tersebut.
DeleteMungkin maksudnya 1500 VA , kalau 1500 VA masih dilayani untuk 1 phasa, karena sepengetahuan saya , untuk 3 phasa dimulai dari beban 3900 VA.
Ok, skg sebagai pencerahan saja, anggaplah memang ada 1500 A satu phasa kerumah, mau diganti ke 3 phasa.
Berarti arus 1500 tersebut kita bagi 3 kemasing-masing phasa sehingga menjadi 1500/3 = 500 A.
Kemudian daya yang diperlukan adalah : S = V3 * 380 * 5000 = 329 kVA.
(380 adalah tegangan 3 phasa, dimana masing-masing phasa menjadi 380/V3 = 220)
Maka batas minimum kapasitas trafo yang diperlukan apabila kita ingin menurunkan tegangan sumber dari 20 kV ke 380 , atau dari 6,3 kV ke 380 adalah 329 kVA.
Untuk pertimbangan pengembangan kedepan, dan pembebanan trafo yang tidak 100% supaya life timenya bisa panjang, kita tambahkan 20% darirating yang 329 kVA tadi shg menjadi 394 kVA atau 400 kVA. Angka 20% tergantung dari asumsi seberapa besar kenaikan beban nantinya.
Setelah itu disesuaikan dengan kapasitas trafo yang ada dipasaran, pada kapasitas berapa yang mendekati kebutuhan kita.
Mungkin demikian jawaban saya, semoga membantu.
pak admin saya bertanya nih sebuah trafo itu apa memiliki input daya maksimal ya? atau memang kemampuan trafo hanya diukur berdasarkan spesifikasi beban yang disuplay saja?, misal nih saya punya daya 220 V mau saya up ke 380/400 V di sisi 220V itu tercatat dayanya 1200 W, lha di sisi 380V beban saya cuman 300 W berarti trafo yang saya beli cuman saya hitung berdasarkan daya out saja kan nggak pake daya inputnya?
ReplyDeletePrinsipnya trafo itu menyalurkan daya... kapasitas trafo itu menentukan berapa besar daya yang yang bisa disalurkannya dalam satuan VA.
DeleteBila daya yang disuplay adalah 300 Watt ....dikonversi ke satuan VA dengan cara membagi angka 300 Watt tersebut dengan faktor daya beban. Misal faktor daya 0,8.... maka VA beban adalah 300/0,8 = 375 VA.
Maka kapasitas trafo yang dibutuhkan minimal adalah 375 VA.
kapasitas yang dipakai bisa lebih dari 375 VA, tentunya mempertimbangkan faktor faktor lain, spt faktor ekonomis dan pertimbangan penambahan beban kedepannya.
Demikian, terima kasih
Mau tanya kepada admin yang terhormat
DeleteUntuk cos phi itu terhadap trafo gimana ya, nilai trafo nya sudah ada di trafo itu sendiri apa bagaimana?, kalau ada 3 trafo untuk nilai nya cos phi sama semua di trafo apa berbeda setiap trafo nya. Terimakasih
Nilai Cos Phi tergantung dari beban yagn disuplay oleh trafo...pada trafo tidak ada nilai cos phi....
DeleteInformasi yang bermanfaat dan memberikan solusi, dengan penyampaian yang jelas dan lengkap sehingga mudah untuk difahami. Terus berkarya, dan untuk info listrik lainnya kunjungi voltechno.net
ReplyDeleteThanks
Kalau trafo 3 fasa, dengan nameplate 1000 kVA itu artinya daya total untuk 3 fasa adalah 1000 kVA atau 3x1000 kVA?
ReplyDelete1000kvA x √3
DeleteTerimakasih
DeleteMaaf agan para ahli ilmu
ReplyDeleteIjin tanya cara menghitung losses daya pada trafo bagaimana ya
Smoga saya dapat pencerahan
Terima kasih