Home » , , » Kerugian akibat Rendahnya Faktor Daya (Power Faktor)

Kerugian akibat Rendahnya Faktor Daya (Power Faktor)

Kerugian akibat Rendahnya Faktor Daya (Power Faktor) - Power Faktor (faktor daya) merupakan hal yang penting dalam sebuah jaringan tenaga listrik AC baik jaringan tiga phasa maupun jaringan satu phasa. Kerugian akibat rendahnya Faktor Daya dapat dijelaskan dengan nilai arus yang mengalir pada jaringan tersebut dengan menggunakan persamaan perhitungan Daya baik yang tiga phasa maupun 1 phasa , sbb :

Untuk 3 phasa :
P = √3 V x I CosФ ,  sehingga I = P / ( √3 V x CosФ ) , sehingg dapat dikatakan bahwa I ∝ 1/CosФ , yaitu : I (arus) berbanding terbalik terhadap CosФ.

Sedangkan untuk 1 phasa :
P =  V x I CosФ ,  sehingga I = P / ( V x CosФ ) , sehingga dapat dikatakan bahwa I ∝ 1/CosФ , yaitu : I (arus) berbanding terbalik terhadap CosФ.

Dari kedua persamaan diatas, jelas terlihat bahwa arus (I) berbanding terbalik dengan CosФ , yang merupakan faktor daya. Sehingga apabila faktor daya meningkat maka arus menjadi turun, dan sebaliknya apabila faktor daya rendah, arus yang mengalir akan menjadi tinggi.

Dari penjelasan diatas, terlihat bahwa faktor daya rendah mengakibatkan arus (I) yang mengalir pada sistim jaringan tenaga listrik tersebut mengalami kenaikan, dan kenaikan arus mengakibatkan kerugian - kerugian pada jaringan itu sendiri, sbb :

1 ) Kerugian pada jalur penghantar  ( Rugi Tembaga )
Pada sebuah penghantar , kerugian yang timbul akibat arus yang mengalir adalah berbanding lurus dengan nilai arus pangkat 2 ( I2) . Sehingga rugi - rugi daya pada penghanar tersebut menjadi :

Rugi daya = I2xR  : yaitu , semakin besar arus yang mengalir pada penghantar tersebut , semakin besar kerugian (losses daya) pada jaringan tersebut.
Dengan kata lain,
Power Loss = I2xR ;dari penjelasan diats telah dinyatakan bahwa I = 1/CosФ, sehingga I2 = 1/CosФ2.
Jadi, jika faktor daya = 0,8 , maka kerugian atas faktor daya ini adalah = 1/CosФ2 = 1 / 0,82 = 1,56 , sehingga kerugian yang ditimbulkan adalah 1,56 kali dibanding bila faktor daya jaringan tersebut 1.



2 ) Besarnya rating kVA yang dibutuhkan untuk sebuah peralatan yang akan digunakan
Seperti yang kita tahu bahwa hampir semua peralatan mesin Listrik ( Transformer , Alternator  dll ) dihitung dalam satuan kVA . Sedangkan Faktor daya merupakan perbandingan antara daya nyata (aktif - P = kW) dengan daya semu (S =kVA) , yaitu :

CosФ = P / S  =  kW / kVA

Sehingga , semakin rendah  faktor daya , semakin besar rating kVA sebuah peralatan mesin listrik tersebut , dan semakin besar rating kVA sebuah mesin , semakin besar pula ukuran mesin dan semakin besar mesin semakin besar biaya pengadaannya dan perawatannya.

3 ) Ukuran Penghantar
Ketika faktor daya rendah , arus yang mengalir akan meningkat , dengan demikian , untuk mengalirkan arus yang besar dibutuhkan ukuran penghantar konduktor yang lebih besar dan semakin besar penghantar atau konduktor akan semakin besar biaya yang dibutuhkan untuk pengadaannya.

4 ) Voltage Drop (Tegangan Jatuh) dan jeleknya regulasi tegangan (VR)
Tegangan jatuh (Voltage Drop) disepanjang penghantar dapat dihitung dengan menggunakan persamaan , Tegangan Jatuh (Voltage Drop)= V = IZ .
Pada kondisi  Faktor Daya rendah , arus yang mengalir akan meningkat . Sehingga dari persamaan  (V = IZ ),  Tegangan Jatuh pada penghantar akan mejadi lebih besar.
Pengaruh dari Voltage Drop, akan mengakibatkan buruknya nilai regulasi  tegangan (Voltage Regulation = VR) pada sistim, yang dapat dijelaskan dengan persamaan Voltage Drop (VR) sebagai berikut :
Voltage Regulasi (VR)  = ( VNL-No Load - VFL-Full Load ) / VFL-Full Load

Ketika faktor daya bernilai rendah , tegangan drop akan menjadi besar , sehingga nilai tegangan diujung penerima menjadi kecil bila dibandingkan dengan Tegangan diujung pengirim. Dan akan semakin besr selisihnya apabila dibandingkan dengan nilai tegangan disii pengirim ketika pada kondisi tanpa beban, dimana arus tidak ada yang mengalir. 

Dari persaman Voltage Regulasi diatas, dengan rendahnya faktor daya , maka voltage drop akan semakin besar dan akan menyebabkan Voltage Regulsai menjadi tinggi. Beberapa peralatan listrik,  ada yang membutuhkan nilai voltage regulasi yang rendah sehingga, dengan kondisi faktor daya yang rendah, maka operasional alat akan menjadi terganggu. Biasanya, untuk menjaga penurunan tegangan dalam batas tertentu , perlu menginstal peralatan regulasi ekstra yaitu regulator Voltage, yang tentu saja membutuhkan biaya tambahan.

5 ) Efisiensi Rendah
Dalam kasus rendahnya Faktor Daya , akan ada drop tegangan yang cukup besar dan kerugian disepanjang penghantar dan hal ini akan menyebabkan sistem atau peralatan akan memiliki nilai efisiensi yang rendah . Hal ini jelas terlihat pada sistim pembakitan (generator).

6 ) Penalti dari Penyedia Layanan Listrik (PLN)
PLN akan membebankan denda faktor daya di bawah 0,85 tertinggal dalam tagihan tenaga listrik .

135 komentar:

  1. ada nomor w.a gk? biar memudahkan untuk bertanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mohon maaf gan... bagus nya kita diskusi disini aja... biar teman teman yang lain bisa juga mengikutinya.... sekalian ada yang bisa nambahin komen juga buat menambah wawasan kita

      Delete
    2. mohon maaf mau tanya gan..apa yang terjadi jika nilai cos phi 1 atau lebih dari 1.. terima kasih

      Delete
    3. Kembali ke segitiga daya, jika Cos Phi = 1, berarti daya reaktif = 0, dan S (VA) nilainya akan sama dengan P (W). Hanya terjadi pada beban yang resitif. TApi kalau pada beban bersifat induktif maupun kapasitif, Cos Phi selalu dibawah nilai 1., karena sifat pada beban tersebut arus dan tegangan mengalami penundaan, sehingga terjadi selisih sudut antara arus dan tegangan.

      Cos Phi tidak pernah lebih dari 1, kembali ke segitiga daya, sudut maksimumnya 90 dan sudut minimumnya 0. Ingat tabel sudut istimewa pada pelajaran trigonometri.

      Demikian penkelasannya, semoga membantu.

      Delete
    4. Admin bolehkan saya setting cosphi generator 3 phase saya di nominal 0.99? Agar daya aktive saya mendekati full load dan apa pengaruhnya terhadap generator saya?

      Delete
    5. Ketika beroperasi stand alone.. tidak bisa..karena generator akan dipengaruhi oleh power factor beban. Namun bisa dilakukan ketika beroperasi terhubung dengan sistim yang lebih besar

      Delete
  2. Mau nanya, kenapa power faktor 0,8 digunakan untuk design?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya kita measumsikan power faktor 0.8 adalah untuk faktor aman menghitung kebutuhan daya yang akan dibutuhkan untuk sebuah instalasi.
      Sehingga dari sana dapat diturunkan kebutuhan komponen listriknya spt : kontrak daya dengan PLN, kapasitas trafo, kapasitas CB , kabel dan lain-lain.

      Pertanyaannya mengapa tidak diatas 0.8 seperti 0.85 atau 0.9....
      Bisa saja kita menetapkan 0.85 atau 0.9.... yang berarti arus yang akan kita butuhkan akan lebih kecil daripada bila kita menetapkan faktor daya 0.8.... sehingga hal ini mempengaruhi kapasitas peralatan yang akan kita gunakan (semakin kecil karena arus lebih rendah).
      Beban listrik yang akan kita suplay umumnya ada pada Cos Phi 0.8.... hal ini bukan berarti tidak ada mesin yang memiliki Cos Phi diata 0.8 ( 0.9 dst)... akan tetapi harganya tentu lebih mahal dari pada yang Cos Phinya 0.8.
      Fal ini menjadi pertimbangan ekonomis dalam penentuan perancangannnya.

      Sementara bila kita tetapkan dibawah 0.8 seperti 0.75 atau 0.7... itu sama halnya kita sudah berencana untuk menggunakan daya rekatif dari PLN yang ujung - ujungnya akan kena penalti pemakaian daya reaktif.. hal ini tentu saja kita hindari untuk sebuah perancangan instalasi.


      Demikian penjelasan saya.... semoga membantu

      Delete
    2. kalau cospy 0.9 . apa harus di turunkan 0.8.pada suatu pembangkit.

      Delete
    3. Pegaturan Cos Phi pada suatu pembangkit tidak bisa disamakan dengan penagturan Cos Phi pada sisi konsumen.

      Pada pembangkit, cos phi diatur dengan menyesuaikan dengan kondisi beban dan fungsinya pada suatu kesatuan sistim interkoneksi. Sebuah pembangkit bisa berlaku sebagai sebagai penyangga untuk menjaga level tegangan, meyuplai daya reaktif yang lebih besar dari daya nyata dibangkitkan dan sebaliknya.

      Demikian, terima kasih.

      Delete
    4. Jadi jika kita tetapkan cosphi mendekati 1 apakah ada pengaruh buruk untuk generator kita ?

      Delete
    5. Bisa ketika kita terhubung ke sistim jaringan ..bukan beroperasi stand alone... pengaruh buruknya secara lansung tidak ada... malah untung karena membangkitkan daya yang lebih besar... tetapi rentan terhadap gangguan seperti lonjakan tegangan ketika sistim interkoneksi mengalami gangguan, seperti ada pembangkit besar yang lepas...

      Delete
  3. Sangat jelas dan membantu terimakasih atas keterangannya

    ReplyDelete
  4. Bang mau tanya, klo pada sistem 3 fasa penyebab terjadinya power faktor jelek itu karena apa??


    Apa seperti voltage unbalance yg penyebabbnya pembagian beban tiap fasa yg berbeda

    ReplyDelete
    Replies
    1. PEnyebab utama dari rendahnya faktor daya (power faktor) adalah banyaknya beban yan gbersifat induktif, seperti motor baik yan gsatu phasa ataupun 3 phasa. KEmudian harmonisa pada arus, pemakain lampu dan variasi beban yang terlampau besar antara saat siang dan malam terliebu pada instalasi yang menggunakan trafo sendiri. Dimana ketika tidak berbeban atau neban endah (saat malam ) terjadi kenaikan tegangan supply sehingga arus mangentisasi menjadi naik, sehingga membuat faktor daya menjadi rendah.

      Delete
    2. Maaf pak sebelumnya, bisa diperjelas yang tentang efek ketika beban trafo rendah?

      Delete
    3. Secaar umum transforamtor tidak mempengaruhi Cos Phi... yang mempengaruhi Cos Phi adalah beban yang disuplaynya... apakah bersifat induktif atau kapasitif.

      Penjelsan saya sebelumya yang menyatakan bahwa ketika tidak berbeban atau rendah akan memperburuk Cos Phi dikarenakan sebagiberikut :
      Ketika beban rendah atau trafo menjadi no load.... didalam trafo sendiri masih ada beban pemakaian sendiri yaitu arus magnetisasi dan arus inti besi yang berupa losses. Arus magnetisasi lebih besar dari arus losses (sangat kecil).
      Ketika beban trafo tidak ada atau sangat - sangat rendah ... arus yang dominan adalah arus magnetisasi.. dan belitan pada trafo adalah inductor... sehingga selama kondisi tersebut (trafo tidak berbeban) power faktor menjadi rendah.

      Demikian..penjelasannya

      Delete
  5. Trus abang pernah denger tentang DRUPS gk? (Diesel rotary UPS)

    Klo pernah, menurut abang cara kerja buat membuat kualitas listriknya lebih bagus itu gimana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Secara umum kualitas supply listrik ditentukan oleh parameter sbb :
      1. Voltage Deviation : Untuk sebuah genset sebaiknya sebesar +/- 1%
      2. Beda antar tegangan : <2%
      3. Frekuensi deviasi : 0.5% ~2% atau lebih rendah
      4. Harmonisa : < 4% ketika menyuplai beban linear

      Pada DRUPS, yang bertindak sebagai sumber power saat gangguan adalah generator yang digerakan oleh engine diesel.
      Untuk masalah kualitas tadi semuanya tergantung dari kulaitas dari response diesel sendiri dalam menyuplai perubahan beban, yaitu pada penyetingan goovernornya.

      Delete
    2. Mohon pencerahan admid..
      Apa ada pengaruh cos phi dgn comsumsi bbm pada genset?
      Misal cos phi 0.6 dgn cos phi 0.9, apa berbeda konsumsi BBM nya?
      Jika berbeda, bagaimana dasar perhitungannya?
      Terimakasih

      Delete
  6. Saya punya gensed bang pada Saad beban sedikit cosphi antara 0,3 dan apabila dikasih beban standar nya cosphi nya malah jadi 1 ...apa kira kira penyebab nya bang....??? Tolong di bantu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf telat jawabnya....
      Sebelum kita menndaki lebih jauh apakah ada masalah pada genset tersebut, terlebih dahulu kita evaluasi kurva kapabilitas genset tersebut (Curve Capability). Bisanya semua genset dilengkapi dengan dokumen tersebut.
      Dari kurva tersebut, akan terlihat karaketeristik genset saat dibebani dan berapa faktor daya nya.

      Demikian, terima kasih.

      Delete
  7. Komentar nya keren keren.. Sangat membantu skripsi saya 😂

    ReplyDelete
  8. maaf pak mau Tanya, factor daya itu adanya di beban atau di penghantar?
    dan bagaimana cara mengetahui factor daya pada tiap beban/penghantar tersebut?

    terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf telat meresponnya...
      Power faktor muncul dikarenakan adanya perbedaan sudut antara tegangn dan arus yang mengalir menuju kebeban. Pda beban linear, arus dan tegangan tidka memiliki perbedaan sudut, sehinga tidak ada power faktor. Beda halnya dengan beban bersifat raktif, bik kapasitif maupun induktif.

      Pada beban tersebut terdapat perbedaan sudut antara arus dan tegangan sehingga timbullah Power Faktor. (Segi tiga daya).

      Jadi power faktor ada pada beban. eban disini bisa apa saja... asalkan bersifat reaktif berarti ada power faktor disana.
      Pada penghantar bisa juga timbul power faktor... karena penghantar merupakan beban juga bagi sumber power disisi pengirim.

      Untuk mengetahui besarnya power faktor pada beban/penghantar adalah dengan menggunakan alat ukur seperti power meter maupun Power Quality.

      Demikian, semoga membantu

      Delete
  9. Bro, aku punya masalah, panel saya busbarnya panas sekali diukur pake thermometer infrared 86 deg C, kira2 berapa ya kerugian atau loss power pada busbar tersebut mohon pencerahanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Besarnya heatloss pada busbar di sebuah panel dipengaruhi oleh banyak faktor seperti : busbar horisontal, busbar vertikal, Circuit Breaker, Kapasitor untuk Perbaikan Faktor Daya, Jumlah busbar horisontal/vertikal, tipe CB (witdrawable atau FIx), tipe kubkel MC set/Metal Enclosure/ Fix Mount dan lain lain.

      Pada kesempatan nanti akan saya ciba ulas dipostingan ya gan.

      Delete
  10. Daya reaktif dapat menyebabkan voltage drop lebih besar dari pada daya nyata? Hal tsb benar apa salah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. KAlau melihat pada sisi beban... penyerapan daya reaktif memang akan menyebabkan drop tegangan pada penghantar.... sehingga tegangan pada terminal penerima menjadi lebih rendah dari nilai yang seharusnya.
      PAda sisi pengirim ... daya reaktif digunakan untuk menjaga level tegangan pada kondisi normal...

      Delete
  11. Pak saya mau tanya,kenapa cos p di kwh meter sama di idikator kapasitor bank bisa berbeda...di kwh meter 0.849 sedangkan di indikator kapasitorbank 0.96 ..mohon penjelasanya..terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apakah posisi pemasangan Cap. Bank dan kWH meternya berada pada satu titik yang sama ?

      Delete
    2. Sepengetahuan saya gak ada jarak terbagus, maaf saya tidak tahu.
      Capacitor Bank dipasang diparalekan pada beban, bukan pada sumber PLN.
      Poin yang diperhatikan adalah pemasangannya harus pada beban yang akan kita kompensasi daya reaktifnya, harus sedekat mungkin pada beban tersebut. Bukan pada kWh meter PLN nya.

      Demikian, terima kasih

      Delete
  12. Salam super Pak.
    Kenapa cos pi 0.90 dengan cos pi 0.98 lebih kecil kwh usagenya, sedangkan harapanya adalah cos pi selalu di setting 0.98 oleh pihak pln?

    ReplyDelete
  13. Ketika mengoperasikan beban dengan daya (kw) tertentu, Cos Phi yang bagus akan menyerap arus yang lebih kecil dibanding apabila Cos Phi nya lebih rendah. Dengan kW yang sama, nilai energi kWH tentu saja sama, karena bebannya itujuga. Tetapi arus yang diserap menjadi lebih besar pada Cos Phi lebih rendah. Dengan Cos Phi yang lebih bagus maka menunjukan beban tersebut tidak menyerap daya reaktif yang lebih besar dari PLN. Sehingga PLN tidak dirugikan.

    ReplyDelete
  14. Jadi setuju ya bahwa jika cos pi di setting lebih rendah misal 0.9 maka kwh usage akan lebih baik dibandingkan dengan cos pi 0.98 pada beban yg sama.

    ReplyDelete
  15. Luar biasa admin nya, selalu setia menjawab, semoga bermanfaat dan menjadi amal shaleh

    ReplyDelete
  16. Dengan faktor daya yang rendah yaitu 0.7 dan pada saat start motor induksi dengan sistem DOL ,apakah berpengaruh pada sisi pembangkit/ PLTU yang saat ini VCB out going PLTU sering mengalami trip dengan indikator under voltage.tks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tergantung besarnya kapasitas PLTU dan motor yang distart berapa kW dan PLTU nya stand alone atau tidak

      Delete
  17. Pf menunjukan display i low..apakah mungkin maaih kena biaya kvar...makasih bosku

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tergantung dari totla kVARH nya perbulan kalau melewati batasan yang ditentukan PLN

      Delete
  18. Master pfr menunjukan i low..apakah masih ada kemungkinan kena biaya kvar..walaupun tagihan minimum peebulannya.makasih master

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin maksud pertanyaanya adalah apakah ada kemungkinan kena denda kVARH ketika oleh PLN dikenai tagihan minimum karena pemakaian yang kecil (dibawah 40 jam nyala terhadap kontrak daya).
      Saya menangkap spt itu pertanyaannya... mohon maaf kalau salah.

      Tagihan minimum jika energi yang digunakan lebih rendah dari beban minimum yangditagihkan yaitu sebesar 40 jam X kontrak daya. Jika pemakaian listriknya lebih rendah dari 40 jam nyala tsbt... akan dikenai tagihan minimum.

      Sementara denda reaktif dikenaik terhadap pemakaian daya reaktif.... tidak ada hubungannya dengan tagihan minimum.... biarpun sudh dikenai denda tagihan minimum... batas dikenai denda kVARH adalah 0.62 x energi kWH pemakaian.

      Sekarang apabila arusnya rendah yang berarti pemakaian rendah ... energi kWH yang dipakai menjadi rendah.. kemungkinan dikenai tagihan minimum....

      Dan ketika arus rendah tersebut PF nya juga rendah... dan melewati batas pemakaian energi kVARH ...juga dikenai denda kVARH.

      Demikian ...semoga membantu.

      Delete
  19. Min mau bertanya, kenapa jika Power Factor tinggi namun efisiensinya malah semakin rendah? kira-kira adakah faktor lain yang mempengaruhi ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa lebih diperjelas efisiensi dari peralatan apa dan pengukuran PF nya dititik mana ?

      Delete
  20. Min mau tanya kalau PF turun 0,88 sedangkan beban di 1685A kapasitor naik terus solusinya apa ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya menangkap pertanyaannya, PF turun menjadi 0.88 pada beban 1685 A... dan kapasitor naik terus...
      Dari hal diatas... berarti Power Factor Controller bapak bekerja dgn baik, sehingga mengejar angka PF yang bapak setting di PFC (biasanya di 0.95), makanya Capasitor Bank bapak naik terus kapasitornya (bank bank nya) untuk mencapai angka PF yang disetting.

      Dan apabila seluruh bank pada Capasitor Bank telah aktif semua, sementara PF belum mencapai nilai yang disetting (misalkan 0.95) maka kapasitor Capasitor Bank bapak (dalam kVAR) kurang cukup.

      Sekiranya bapak merasa cukup di PF 0.88 bapak tinggal memindahkan mode operasi Cap Bank dari auto ke manual, sehingga kapasitornya tidak naik terus. Atau merobah settingan PF di Power Factor Controllernya. Karena PF di angka 0.88 sudah cukup baik, dan sudah terhindar dari denda kVARH bulanan.

      Demikian jawaban saya, mohon maaf kalau salah menangkap maksud pertanyaannya.

      Delete
  21. Kalau nilai cos phi minus -0.96 bagaimana? Ada salah dimananya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Power Factor bisa postif atau negatif.. dan arti +/- pada metering tergantung dari setting standar yg kita gunakan IEC atau IEEE.

      Pada IEC... Tanda +/- pada PF menyesuaikan dengan arah aliran daya aktif, ketika daya aktif positif (+kW) maka pada PF terbaca positif, begitu juga sebaliknya. Aliran daya bearti, tergantung dari arah arus yang melewati CT, kembali lagi nanti kepolaritas CT...

      Pada IEEE, Tanda +/- pada PF menandakan beban bersifat Capasitif (Leading) atau Induktif (Lagging) ... ketika PF bertanda posotif (+) itu berarti beban yang disuplay bersifat Capasitif dan PF nya Leading, begitu juga sebaliknya.

      Hal ini berarti menyesuaikan dengan kondisi beban yang disuplay, bersifat inductive atau capasitif.


      Coba cek dulu, standar yang digunakan apakah IEC atau IEEE pada meteringnya, sebelum mengambil langkah antisipasinya.

      Demikian, semoga membantu ... terima kasih

      Delete
    2. maaf ka apakah ada referensi tentang cos phi yang bertanda negatif?
      Mohon balasannya, Terimakasih

      Delete
    3. Sebenarnya tanda +/- tersebut lebih kepada siapa yang menyerap/mengirim energi reaktif dan dilihat dari sisi mana , sumber (source) atau yang menerima energi listrik (Consumer). Konsep ini timbul ketika consumer sudah bisa mengirim kembali energi listrik ke sistim,seperti pemakaian solar cell dirumah-rumah. Untuk lebih jelasnya, silahkan cari informasi mengenai DER (Distributed Energi Resource).

      Kembali kepertanyaan tadi , standar yang digunakan masing masing adalah IEC : IEC 61850-7-420
      IEEE : IEEE P1547

      Demikian, semoga membantu

      Delete
  22. Min apa pengaruh terhadap pltd jika selalu bekerja pada cosphi rendah. Misal di 0,7. Tks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Umumnya generator diesel memiliki Power faktor 0,8 keatas. Ketika beroperasi pada Power fakto dibawah tersebut seperti 0.7, berarti generator tersebut lebih besar menyuplai daya reaktif,hal ini tidak masalah sepanjang daya aktifnya tidak dipaksakan lebih tinggi untuk menyuplai beban. Dengan kata lain, output (kW) generator diatur sedemikian rupa agar arus eksitiasi ke rotor tidak naik yang dapat menyebabkan naiknya temperatur rotor yang dapat merusak isolasi rotor.

      Demikian, semoga membantu

      Delete
  23. Gan numpang tanya generator baru di rewinding dan ditest load pada load bank resistif cosphi 1 namun hasil metering menunjukan kvar nya minus. Problem nya dimana ya gan terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya generator beroperasi dalam kondisi under eksitasi, coba diatur kembali eksitasinya.

      Demikian, terima kasih

      Delete
  24. Maaf min saya ingin bertanya,Apakah rugi – rugi Generator AC sama pada semua faktor daya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rugi - rugi generator tentu saja berbeda pada setiap faktor daya, bila diasumsikan beban yang disupaynya sama, maka semakin rendah power faktornya akan meningkatkan arus pada rotor yang akan menyebabkan kenaikan temperator pada belitan rotor.

      Delete
  25. Mau tanya min, saya ada motor 1 phase 4pole 0.75kw di pasang pada kompresor angin, motor tsb bisa digunakan 100v dan 200v, kemudian motor tsb saya lepas dan saya test tanpa beban tegangan input 210v daya terukur sekitar 260watt arus nya 3.4A dan PF nya 0.3 apa kondisi ini norma?
    Dan saya bandingkan dengan motor ex pompa sumur dangkal cek tanpa beban PF nya 0.6 mohon pencerahannya terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ketika motor dijalankan tanpa beban, PowerFaktor motor tersebut memang cenderung rendah kadang bisa sampai ke nilai 0.2.
      Pada kedua motor diatas, kondisi itu normal. Power FAktor yang terter pada name plate (spt 0,8... 0,9) adalah nilai ketika motor dioperasikan pada full rating.
      Perbedaan yang saatu 0.3 dan motor pompa 0.6 dikarenakan lebih ke faktor bahan dan kondisi belitan didalam motor dan tentu saja ada juga faktor design dari masing masing pabrikan.

      Delete
    2. Terimakasih pencerahannya admin sangat membantu

      Delete
    3. Ok terima kasih juga...
      Semoga suskes selalu

      Delete
  26. Selamat malam Pak mau nanya, kalo transformator 400 kVA, nilai rugi-rugi berbeban kW nya berapa, dan juga rugi-rugi beban nol kW nya berapa....? tolong di jawab ya pak. terima kasih aku tunggu jawabannya.

    ReplyDelete
  27. Pertanyaan kedua, sama kayak pertannyaan yang pertama itu, tapi hanya bedanya Rating Transformatornya saja, yaitu 315 kVA...?

    ReplyDelete
  28. Selamat pagi ...
    No Load Losses , nilainya selalu konstan dan ditimbulkan oleh arus magnetisasi pada inti trafo. Penyebabnya utamanya adalah karena histerisis pada inti laminating, arus eddy dan panas yangditimbulkan.

    Load Losses , nilainya bervadiasitergantung pada besarnya pembebanan.

    Dari kedua losses tersebut dipengaruhi sekali dari jenis material untuk inti besi, konduktor yang digunakan dan desain dari trafo itu sendiri. Dan masing - masing pabrikan berbeda-beda.

    Tetapi kita dapat mengukurnya dengan melakukan test OC dan SC sehingga didapat beberapa parameter transforamtor sehingga bisa kita lakukan perhitungan.

    Secara umum, untuk rugi rugi tersebut untuk transforamtor 315 dan 400 kVA, untuk no losses nilainya disekitaran 300W ~ 400W, sedangkan untuk load losses disekitaran 3 kW ~ 4,5 kW.

    Mungkin spt itu jawaban saya

    ReplyDelete
  29. Min mohon ikut belajar min pemasangan CT cospin di arus masuk kapasitor apa arus keluar tegangan min dan juga kenapa saat kapasitor di nyalakan tidak ada respon naik di indikator cospin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mohon maaf, saya tidak tahu Cospin itu apa. Dan ini apakah membicarakan capacitor bank atau capacitor untuk singel motor ?
      Untuk CT pada capacitor bank dipasang setelah Main Switch.
      Yang dinyalakan apanya, main switchnya atau beban yang akan diperbaikai faktor dayanya ?

      Demikian dulu, semoga membantu

      Delete
  30. Min mau tanya kalau kita punya lampu rumah dengan spesifikasi 10watt tapi saat coba diukur dengan ampere meter konversi ke watt nya jadi sekitar 15watt itu apakah dipengaruhi oleh power factor juga? (setelah dicari ternyata pf lampunya 0.5-0.6)

    ReplyDelete
  31. Sebuah beban dengan daya 10 Watt, dayanya tidak akan berubah menjadi membesar atau mengecil walaupun faktor dayanya diperbaiki. Daya 10 Watt akan selalu 10 Watt. Komponen yang berubah akibat faktor daya adalah arus dan tegangan yang menuju kebeban. Sehingga ada beban 10 Watt arus nya lebih besar dan ada beban 10 W arusnya lebih kecil.

    Setelah pengukuran menjadi 15W, dari spesisifikasi 10W. Agar diperhatikan betul titik pengukurannya, apakah sudah pas dititik hubungan ke lampu. Kemudian agar diperhatikan range dan skala pengukuran alat ukur, apakah sudah memenuhi atau mendekati range pengukuran.

    Demikian jawaban saya, semoga membantu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jika arusnya berubah menjadi lebih besar atau kecil berdasarkan PF nya apa artinya besar listrik yg terpakai (KWH) per bulannya juga berubah?
      Misalnya dengan lampu PF 0.6 sebulan biaya listrik PLN Rp 100.000 apakah jika diganti dengan lampu yg PF nya 0.9 biayanya akan turun ? (asumsi pemakaian listrik konstan)

      Delete
    2. Jadi jika cos phi beban diperbaiki dengan mempararel capasitor maka arus akan mengecil sehingga ada arus yg sisa, pertanyaannya apakah arus yg sisa bisa dipakai untuk beban lain? Makasih

      Delete
    3. WP....
      Logikanya kalau PF jelek ataupun PF bagus , daya yang dibutuhkan ke beban sama.. yang berbeda adalah arus yang mengalir menuju ke beban. Ketika daya yang digunakan kecil memang tidak terasa, tapi kalau bebannya besar, maka arus yang mengalir akan besar juga, sehingga menimbulkan rugi rugi daya disepanjang penghantar.
      Akibat faktor daya rendah, akan meningkatkan pemakaian daya reaktif. Untuk pelanggan rumah, tidak diterapkan aturan pinalti kelebihan pemakaian daya reaktif, hal ini berbeda dengan pelanggan industri.

      Delete
    4. Pak Radiman.....
      Pemahamannya spt ini...
      Misal kontrak daya bapak 100 kVA, pada tegangan 20 kV. Berarti arus yang bisa bapak serap adalah 100 kVA/(20kV*1,732) = 2,88 A
      Kalau cos phi nya rendah, misal 0,7 maka daya yang bisa disuplay adalah 100 kVA * 0,7 = 70 kW , dengan arus 2,88 A.
      Kalau Cos Phi nya bagus , misal 0,9 , maka daya yang bisa dimanfaatkan adalah 100 kVA * 0,9 = 90 kW dengan arus masih 2,88 A.

      Kalau peralatan bapak daya nya 70 kW, maka pada Cos Phi 0,7 , bapak masih bisa menjalankan alatnya, tetapi tidak ada peluang untuk menjalankan alat lain.

      Lain halnya ketika Cos Phi bagus di 0,9...dengan beban 70 kW, sesuai perhitungan diatas sebesar 90 kW, bapak masih bisa menambah peralatan dengan daya sisanya yaitu 20 kW

      Jadi masih ada arus yang bisa digunakan untuk peralatan lain, sepanjang tidak melewati batasan arus pada kontrak daya.

      Demikian, terima kasih

      Delete
  32. Saya mempunyai generator dengan PF 0.8 setelah running dan diberi beban pf berubah menjadi 0.9.apakah pf bisa diturunkan ke 0.8..mohon penjelasannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pertama,mohon maaf karena telat balas nya karena lagi banyak pekerjaan.
      Mengenai pertanyaannya, mohon maaf sekali lagi, saya belum bisa menjawabnya, karena hal ini belum pernah saya temui selama pekerjaan saya dibidang listrik.

      Mungkin dari teman teman pembaca yang lain pernah mengalami hal yang seperti itu....silahkan dishare disini ilmu dan pengalamannya

      Delete
    2. Berbagi pengalaman min waktu saya kerja di PLTD,
      Dan setau saya,cosphi bisa diturunkan atau dinaikkan
      Menggunakan volt adjuster,,contoh dari 0.85 ke 0.95 atau sebaliknya,
      Semoga membantu min

      Delete
    3. Terima kasih atas sharingnya....
      Saya menangkap pertanyaan pak Yudi diatas adalah PLTD jalan stand alone, beban sudah memiliki Cos Phi 0.9 sehingga bila dipaksakan Cos Phi ke 0.8 disisi PLTD maka berefek ke perubahan tegangan suplay... sehingga tidak mungkin menurunkannya... disamping itu keuntungan dari penurunan itu apa karena Cos Phi beban sudah bagus, dan malah sdh meringankan kerja diPLTD

      Delete
  33. Min apakah beban kapasitif bisa menyebabkan cos phi rendah ? kalau bisa bagaimana cara memperbaiki cos phi tersebut.. trimaksih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pertama,mohon maaf karena telat balas nya karena lagi banyak pekerjaan.
      Secara garis besar, Power Faktor rendah disebabkan karena beban induktif, yang memerlukan daya reaktif untuk beroperasi, sehingga jika tidak ada sumber lain , maka akan menyebakan timbulnya daya reaktif pada sisi PLN. Ketika beban kita bersifat Capasitif, berarti tidak ada Cos Phi rendah, dan itu sangat jarang ditemukan dan mungkin hampir tidak ada karena prinsip operasional peralatan listrik secara sistim adalah kombinasi dari ketiga tipe beban, resistif, kapasitif dan induktif. Dimana pada zaman sekarang lebih dominan induktif, seperti dipabrik-pabrik.

      Demikian dulu jawaban saya, semoga membantu, terima kasih

      Delete
    2. izin bertanya kak, kalau nilai power factor 0,99 pada beban induktif bagaimana ya kak? mohon penjelasannya. terimakasih

      Delete
  34. Izin bertanya....klo saat tidak ada pemakaian beban, di pabrik kami masih terkena denda kvarh...tampilan di capacitor controller "00"...mohon pencerahannya...penyebab dan antisipasinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pertama,mohon maaf karena telat balas nya karena lagi banyak pekerjaan.
      Sepengetahuan saya, pada sebuah pabrik instalasinya dikelompokan berdasarkan fungsi panel...spt MDB, MCC dan NDB. Dimana MDB merupakan Main Distribution Board, yang outletnya adalah panel MCC (Motor Control Center = panel untuk beberapa buah motor) dan NDB (untuk beban utilitas, spt AC, Penerangan, Outlet untuk las dll).
      Posisi Capacitor Bank nya dimana ? Seharusnya ada di MDB, sehingga meng-cover semua beban, baik MCC maupun NDB.

      Kalau letaknya di MCC, maka beban utilitas tidak ter-cover oleh Capacitor Bank.

      Coba diperiksa kembali instalasinya.

      Demikian dulu jawaban saya, semoga membantu, terima kasih

      Delete
  35. unutk kondisi cosФ bagus sudah 0.97 tapi generator di setting untuk nyerap MVAR kira kira bakal ada efek samping ?

    ReplyDelete
  36. Izin bertanya min. Saya melakukan pengukuran pada panel sdp 3 phase menggunakan power quality. Dari hasil pengukuran saya mendapatkan nilai cosphy -0.97. penyebabnya apa min dan dampak yg ditimbulkan 🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Power Faktor Negatif biasanya timbul ketika sisi beban menghasilkan daya yang kemudian mengalir menuju kesumber. Arahnya dari bawah ke atas. Efeknya bisa merusak generator yang disisi sumber

      Bisa juga ketika beban yang merupakan beban reaktif (kombinasi antara beban induktif dan kapasitif), tetapi nilainya lebih kapasitif.

      Efek yang ditimbulkan , biasanya tegangan pada terminalnya lebih tinggi dari nominal , sehingga bisa merusakak keperalatan yang sensitif terhadap kenaikan tegangan.

      Delete
  37. kak mau tanya, saya sedang skripsian.. kapasitas generator yang saya bahas itu 7MW. sedangkan kalau saya lihat di data bebannya ada sampai 8mw itu karena apa yah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba dipastikan kapaitas Generatornya dulu lewat name platenya... kemudian coba dianalisa lagi single line diagramnya..kemudain baru dibandingkan ke data bebannya... disana bisa terbaca sumber listrik untuk beban tersebut, apakah ada tambahan dari sumber lain (sincron antar 2 generator atau sinkron dengan PLN).

      Demikian dulu tanggapannya, semoga mebantu

      Delete
  38. (I = 1/cos phi) itu maksudnya apa ya.? angka 1 nilai cos phi yang diharapkan dari perhitungan kita.? kalo perhitungan cos phi yang diharapkan kita 0,99.. dalam rumus itu angka 1 nya di ganti dengan 0,99. ?? begitu buakn ya.?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan seperti itu penjelasannya. Penjelasan diatas adalah ketika variabel P dan V diasumsikan konstan , maka fungsi arus berbanding terbalik terhadap Cos Phi. Angka 1 disana bukan nilai Cos Phi. Untuk membandingkan besarnya kelipatan kerugian pada Cos Phi 0.99 maka rumus yang diterapkan adalah 1/0.99 , sehingga didapat perbandingan rugi rugi arus antara Cos Phi 0.99 dengan yang 0.8.

      Demikian penjelasannya, semoga membantu

      Delete
  39. sama yang dari perhitungan cos phi 0,8 didapat kerugian 1,56 kali dari ketetapan cos phi 1.. maksud 1,56 kali itu kerugian dari segi apa ya.?? makasih seblumnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu merupakan rugi-rugi daya yang hilang pada penghantar

      Delete
    2. satuannya apa ya.? I kuadrat kan itu yang dicara,? kalo rugi rugi daya bukannya watt ya satuannya.?

      Delete
    3. Itu bukan nilai besaran arus...tapi adalah perbandingan kenaikan arus terhdapa Cos Phi

      Delete
  40. Bang, kalau mau turunkan nilai cos phi di generator apa cukup dengan menaikkan eksitasi pada generator?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf baru ada kesempatan buka blog ini,
      Nilai Faktor Daya pada generator berbanding terbalik terhadap arus eksitasi, Arus If (eksitasi) naik, Faktor Daya cenderung turun.

      Delete
  41. Bang mau tanya, misal ada 3 generator yg 2 beroperasi dengan load sharing atau isolated dan yg 1 jalan dengan base load atau fix load, yg beroperasi load sharing dg cosphi 1 dan yg base load dengan cosphi 0.2. Mohon pencerahan nya bang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pertanyaannya apa ?
      Sedikit penjelasan, load sharing bisa ketika ada generator yang bekerja paralel dan saling berbagi daya pembangkitan saat menyuplai beban. Isolated adalah ketika satu generator melayani sleuruh beban.

      Demikian, terima kasih

      Delete
  42. Makasih banyak admin sangat bermanfaat, bahkan dengan hanya menyimak komen saya bisa dapat ilmu banyak dan lebih paham.
    Terima kasih

    ReplyDelete
  43. Mau Tanya pak Admin, Pada pembangkit kami, sisi panel MSB ( 380 VAC) setelah trafo Stepdown (20 kV /380 VAC) dipasang PLTS 150 kW on grid untuk supply auxiliary engine ( motor Radiator, motor auxiliary dan heater). Pada saat sebelum PLTS on, Power factor pada kWH meter di incoming Trafo MSB terbaca 0.7 dengan daya konsumsi auxiliary engine 200 kW (tidak dikenakan charge karena pembangkit sendiri dan untuk supply kawasan sendiri), Setelah PLTS on, dan supply listrik dengan kapasitas 50 % (75 kW) dengan set poin cosh phi di inverter 0.8, maka Power factor terbaca di kWH meter disisi MSB kami menjadi drop hingga 0.3 ( faktor dayai di pembangkit tidak berubah, drop power factor hanya tejadadi pada panel MSB). Pertanyaan saya :
    1. Apa pengaruh negatif yang akan timbul pada jaringan kami ?
    2. Apakah ada pengaruh pada energy consumption ( jumlah kWH) yang dihasilkan pada sisi MSB kami?, kwh satunya terpasang disisi combainer untuk monitoring produksi energy PLTS...

    mohon penjelasannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf baru ada kesempatan buka blog ini,
      Terkait pertanyaannya, pemakaian solar cell dapat mempengaruhi cos phi yang kita konsumsi melalui sumber lain. Penjelasannya sbb :
      Ketika solar cell sdg off, instalasi mengkonsumsi daya listrik dan daya reaktif sesuai kebutuhan sehingga timbul cos phi sebesar 0.7 dengan daya raktif yang dikonsumsi pada 200 kW adalah sebesar 204,05 kVAR.

      Setelah saya coba menghitungnya, maka penjelsannya adalah sbb :
      Ketika solar cell on pada daya 75 kW, misalkan bola setting inverter pada solar cell adalah unity atau 1, sehingga tidak ada daya reaktif yagn dibangkitkan, maka hanya terdapat pengurangan pada sisi daya aktif dari sumbe utama yang 200 kW sementara daya reaktif yang dikonsumsi tetap disuplay dari sumber utama, sehingga daya aktif yang diserap menjadi 200 - 75 = 125 kWh dari sumber utama sedangkan daya reaktif yang disuplay dari sumber utama masih tetap di 204,05 kVAR, sehingga cos phi turun menjadi 0,52.

      Kemudian ketika cos phi pada panel inverter disetting ke 0,8 dengan daya aktif masih tetap di 75 kW, maka solar panel akan menyuplai daya reaktif sebesar 56,25 kVAr sehingga mengurangi daya raktif dari sumber utama menjadi 204,05 - 56,25 = 147,8 kVAR. Sedangkan daya aktif dari sumber utama adalah 200 - 75 = 125 kW , sehingga cos phi menjadi 0,65.

      Pada pertanyaan diatas, cos phi malah drop menjadi 0,3, yang seharusnya 0,65. Cos phi 0,3 akan timbul ketika PLTS 100% (150 kW) dan Cos phi nya ada pada 1.

      Perbedaan ini kemungkinan disebabkan karena beberapa hal, yang utama adalah posisi PLTS yang on grid, sehingga daya keluaran inverter berfluktuasi tergantung cuaca, kapasitas inverter yang terlalu kecil sehingga terbatas menghasilkan daya output baik aktif dan reaktif. Idealnya perbandignan kasar antara solar panel dengan inverter adalah, solar panel lebih besar 30% dari inverter sehingga bisa menyakurkan daya aktid dan reaktif untuk mengkompensasi pemakain daya reaktif dari sumber utama.

      Kembali kepertanyaan, pengaruh negatif ke jaringan sama spt kejadian buruknya faktor daya spt kenaiakn arus, timbulnya rugi - rugi dipenghantar dll dengan asumsi pnalti dari PLN tidak ada karena sumber utama adlah milik sendiri.
      Pertanyaan kedua, secara umum energi kwh yang dikonsumsi tidak ada pengaruh, keculai penambahan energi yang ditimbulkan dari rugi rugi karena faktor daya jelek tersebut.

      Demikian penjelsannya, mohon maaf kepanjangan, semoga bermanfaat

      Delete
    2. terima kasih pak admin atas penjelasannya,

      Misalkan dalam 1 bulan auxiliary engine di sisi LV mengkonsumsi energi 10.000 kWh ( pembacaan kWh meter di LVMDB), setelah PLTS on grid yang katakanlah produksi energi dalam 1 bulan 5000 kWh ( KWh meter dibaca pada panel AC combainer PLTS), jika merujuk pada jawaban no.2 bahwa konsumsi energi tidak ada pengaruh pada pembacaan di sisi LVMDB walaupun faktor daya menjadi lebih rendah, apakah setelah on grid PLTS energi yang di konsumsi dari sisi pembangkit hanya 5000 kWh saja?

      Delete
    3. Penjelasan yang dinomor 2 itu ga ada pengaruhnya maksudnya berhubungan dengan penurunan faktor daya dan setelah dikurangi dari yang dibangkitkan oleh PLTS.

      Ketika sebelumnya 10.000 kWH dkonsumsi beban auxiliary murni dari pembangkit tanpa PLTS, maka ketika PLTS menghasilkan 5000 kWH, energi yang dikonsumsi dari sisi pembangkit menjadi 5000 kWH plus rugi - rugi kWH yang diakibatkan faktor daya rendah tadi.

      Demikian , terima kasih

      Delete
    4. terima kasih pak Admin, saya masih belum paham mengenai penjelasan bapak "pengaruh negatif ke jaringan sama spt kejadian buruknya faktor daya spt kenaiakn arus", maksudnya kenaikan arus disisi mana ya pak apakah di jaringan LVMDB? karena ketika kita amati pada kWh meter Digital (disisi LVMDB), pada saat PLTS on grid dengan kapasitas 75 kW, arusnya malah berkurang..terima kasih

      Delete
    5. Maksudnya, ketika suplay dari sumber utama memiliki kVAR yagn rendah sehingga Cos Phinya turun, maka untuk daya tersebut arusnya lebih tinggi dibandingkan dengan arus pada daya yang sama ketika Cosphinya bagus.

      Seperti itu

      Delete
    6. Terima kasih Pak Admin atas penjelasannya,

      Delete
  44. Pak mau tanya : pada motor induksi 3 fase name plate :15 KW, tegangan 400 Volt, jika motor tsb di supply tegangan 365 Volt, apakah terjadi kerugian daya ? jika ya, berapa watt daya yg hilang. Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sederhanaya , jika tegangan supply lebih rendah dari name plate, maka arus yang dibutuhkan untuk beban yang dipikulnya akan naik. Ketika tegangan drop sebesar 8% (365 terhadap 400) maka arus akan naik sebesar 8%.

      Kenaikan arus menyebabkan timbulnya rugi rugi daya yang bersumber dari penghantar, panas pada motor dan belitan motor.

      Motor sendiri akan tetap beroperasi di 15 kW (kalau bebannya sebesar 15 kW), tidak ada daya yang hilang disana, cuma ada penambahan konsumsi daya akibat kenaikan arus tadi (rugi - rugi daya). Misal : Jika daya motor saat beroperasi 15 kW, maka daya yang terbaca di suplay ke motor akibat kenaiakn arus bisa 16 kW, dimana 1 kW daya yang hilang disepanjang penghantar dan panas pada motor, 15 kW yang dikonsumsi oleh motor. (Angka diatas bukan angka sebenarnya, hanya sebagai ilustrasi saja ya).

      Ketika tegangan pada terminal motor , rendah lebih dari 10% dari name plate, ini akan mempengaruhi besarnya flux yang dibangkitkan (menjai turun), sehingga torsi pun ikut turun. Torsi turun, akan menyebabkan speed motor pun turun. Ketika itu semua turun, maka motor tidak sanggup untuk menggerakkan bebannya, contoh motor belt conveyor, ketika pada daya yang sama , motor tidak bisa lagi berputar (kondisi stall).
      Sebagian orang menyebutnya motor kehilangan daya.
      Padahal kejadiannya spt yang saya jelaskan diatas.

      Demikian, semoga membantu.

      Delete
  45. Ditempat kerjaku cos phi di Kwh meter pln 0,80 sedangkan di regulator kapasitor bank 0,97 s/d 0,98. Kenapa berbeda ya. Kalau ada perbaikan apa yg perlu diperbaiki. Regulator Controller kita pakai ChNT NWKL1.
    mohon solosinya supaya cos phi nya sama.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba di pelajari dulu insalasinhya spt apa, apakah ada pembagian beban atau area dan pemasangan kapasitornya di titik mana, apakah sudah meng-cover seluruh beban/area atau cuma untuk beban/area tertentu saja.

      Demikian, treima kasih

      Delete
  46. pak mau tanya. faktor daya yang rendah itu kan mengakibatkan kenaikan nilai arus.misal pak, pada motor induksi(nilai pada nameplate 22 kw, tegangan 380 V dan arus 39 A). yang mau saya tanyakan pak. misal sudah dilakukan pengukuran kelistrikan pada motor tersebut. didapat faktor dayanya rendah. misal cos phi nya 0,55. nah berdasarkan teori kn pak dengan nilai faktor daya rendah maka arus yg terukur akan naik. pertanyaan saya pak, apakah dengan nilai faktor daya yang terukur tadi, nilai arus yang naik tersebut melebihi nilai arus nominalnya pak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pertanyannya sedikit membingungkan, jadi ketika motor 22 kW dengan tegangan 380 V arus 39 A, berarti Cos Phinya adalah : Cos Phi = P/(1,732*V*I)
      Cos Phi = 22.000/(1,732 * 380 * 39)
      Cos Phi = 0,85.
      S = 1,732*380*30
      S = 25,6 kVA
      Q = SQRT(25,6^ -22^)
      Q = 13,2 kVAR
      Jadi daya reaktif yang dibutuhkan motor adalah sebesar 13,2 kVAR.
      Cos Phi motor sesuai name plate daalah 0,85.... selagi motor tidak pernah direwinding ulang dan tidak ada perubahan dari sisi windingnya, maka motor tersebut akan tetap 0,85, yang berarti untuk kerjanya motor tersbut membutuhkan daya reaktif 13,2 kVAR (Sesuai cos phi 0,85) untuk daya kerjanya pada kondisi full load.

      Ini berarti, motor membutuhkan daya reaktif untuk kerjanya sebesar

      Ketika Cosphinya diukur adalah sebesar 0,55 , ini Cos Phi diukur dititik mana ya ?

      Saya berasumsi ini adalah Cos Phi sistim , dari sekian beban (mungkin bebeapa motor), sehingga secara total didapat Cos Phi nya 0,55.

      Sehingga jika spt itu, tidak ada kenaikan arus yang kemotor. Namun ada kenaikan arus disisi suplay, karena Cospinya jelek.

      Kemungkinan kedua, kalau diukur diterminal motor, rendahnya Cos Phi disebabkan beban motor tidak full load, pada kondisi cos phi 0,55 , berdasarkan pengalaman saya, cos phi motor sekitaran 0,5 sd 0,6 terjadi ketika motor hanya dibebani 25% dari kapasitas full loadnya.

      Ketika beban motor hanya seperrempatnya, maka arus yang dibutuhkan juga turun menjadi serempat, sehingga tidak akan melebihi arus nominalnya juga.

      Demikian penjelasannya, semoga membantu

      Delete
    2. oh begitu pak. terimakasih penjelasannya pak

      Delete
  47. Mohon d jawab pak.
    Saat trafo di beri beban alat di pabrik cosphi 0.88 di kWh 0,97 d panel capbank.tapi saat malam hanya beban lampu cosphi d kWh 0,09.dan di panel capbank 1.0. mohon sarannya pak

    ReplyDelete
    Replies
    1. cos phi di PLN merupakan cos phi total dari beban Trafo 1 (termasuk trafonya juga).
      Pada saat bebannya kecil, maka cos phi di sisi LV mungkin bagus, namun cos phi di meter PLN bisa sangat kecil dibawah 0,5. hal ini dikarenakan meter PLN mengukur beban KVAR dari Trafo yang tidak terukur oleh metering di sisi TR dan dipanel Cap. Bank.

      Hal ini masih wajar, karena ketika beban rendah (hanya penerangan) kVAr yang dominan ada di trafo, yang tidak terkompensasi di Cap Bank yang pemasangannya di LV.

      Untuk denda kVARH, karena akumulasi dalam sebulan, saya rasa tidak bakalan kena, karena nilai kVARH saat malam kecil karena daya semu dan aktif yang dikonsumsi juga kecil. Sehingga bila diakumulasi dalam sebulan masih dibawah batasan PLN.

      Tapi kalau tetap ingin perbaiki Cos Phi saat malam, tinggal menyesuaikan setingan pada regulator Cos Phi di Cap Banknya, ada setingan OFFSET, tapi tidak semua regulator Cos Phi memiki fitur tersebut.

      Coba dipelajari lagi dokumen manual mengenai Regulator yang terpasang.

      Demikian, terima kasih

      Delete
  48. Pak izin bertanya. bagaiamana hubungan antara pembebanan (nilai beban motor) dengan efisiensi motor?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama halnya dengan mengoperasikan peralatan lain, ketika dioperasikan/dibebani dibawah rating kapasitasnya maka efisiensi menjadi rendah. Kalau dioperasikan mendekati ratingnya maka efisiensinya semakin bagus.
      Karena pada suatu motor terdapat rugi2 tetap dan rugi2 variabel. Rugi rugi tetap akan selalu ada ketika motor dibebani rendah maupun tinggi.
      Sedangkan rugi2 variabel akan berubah tergantung pembebanan.



      Demikian, terima kasih.

      Delete
  49. Pak izin bertanya. ketika nilai pembebanan/beban motor rendah, apakah nilai rugi-rugi daya pada motor tersebut tinggi atau rendah ya pak? mohon penjelasannya pak

    ReplyDelete
  50. Pak mau tanya ini misal ada motor induksi 0.09kw trs arus 0,2 tegangan 380 nah dia cosphinya brp?
    Kemudian setelah ketemu cos phi ketemu daya semu dan reaktivnya brp?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pakai rumus P = 3^0,5 * V * I * Cos Phi
      S = 3^0,5 * V * I
      Q =(S^2 - P^2)^0,5

      Demikian, terima kasih

      Delete
  51. Bahasanya ini terlalu tinggi susah otak gua nyerna karan saya terlalu bego kali ya....kadang kadang saaya bacanya sampai berulang ulang biar paham terima kasih pak yang sudah menulis artikel bagus ini sehat selalu buat admin

    ReplyDelete
  52. Pak mau tanya. jika pada nameplate motor cos phi nya adalah 0,85. apakah memungkinkan jika didapat dari hasil pengukuran kelistrikan motor tersebut nilai cos phi yang di dapat nilainya diatas dari yang tertera pada nameplate tersebut? misalnya terukur 0,90 atau 0,99

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nilai Power Factor pada motor dipengaruhi oleh tahanan rotor, induktansi pada stator dan jarak gap antra wtator dengan rotor, sehingga cos phi yang tertera pada name plate merupakan hasil design sebuah motor pada kondisi operasi full load.

      Ketika motor dioperasikan dengan beban dibawah full load akan mengakibatkan nilai CosPhi menjadi turun. Ketika dibebani diatas rating full loadnya akan ada kenaikan yang kecil pada nilai Cos Phinya. Namun secara garis besar, kenaikannya tidak signifikan, karena dipengaruhi oleh kenaiakn arus dan temperatur.

      Demikian, terima kasih

      Delete
  53. Saya sekarang sedang skripsian mengenai faktor daya leading. Mau tanya akibat dari faktor daya leading itu apakah sama dengan faktor daya yg rendah? Seperti nilai arus nya naik? Mohon penjelasannya pak.terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Umumnya arus tertinggal terhadap tertinggal (laging) terhadap tegangan pada beban besar, karena umumnya beban bersifat induktif, sehingga faktor dayanya dikatakan tertinggal.
      Tetapi pada kasus beban yang kecil atau nol, arus akan tertinggal terhadap tegangan dikarenakan faktor kapasitansi saluran atau
      kapasitas kapasitor bank yang terpasang cukup tinggi.
      Pada kondisi ini tegangan ujung penerima meningkat lebih dari tegangan ujung pengirim , atau leibh dikenal dengan istilah "Efek Ferranti".

      Efek ynag itimbulkan adalah :
      - Naiknya losses pada saluran
      - Naiknya losses pada trafo
      - Naiknya tegangan sistim

      Mungkin seperti itu dulu penjelasannya

      Delete
    2. Sebelumnya terimakasih atas jawabannya pak. Apakah saya bisa berdiskusi dengan bapak lebih lanjut? Karena masih banyak yg saya ingin tanyakan. Apabila bapak berkenan apakah ada kontak yg bisa saya hubungi? Terimakasih

      Delete
    3. Bisa lewat email ke blogdirektorilistrik@gmail.com

      Delete
    4. Sudah saya email pak,semoga bapak berkenan membaca email dari saya. Terimakasih pak

      Delete
    5. Ok, sayapelajari dulu ya

      Delete
  54. Terima kasih sebelumnya, mau tanya pak. Ketika Arus laging terhadap tegangan beban besar, akibatnya faktor daya tertinggal kan. Dan arus akan tertinggal pula di saat beban kecil, karna capacitor bank terlalu besar ya pak? Bagaimana utk mengatasi kasus tersebut? Terimakasih pak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk mengatasinya digunakan capacitor Bank... Capacitor Bank itu terdiri dari beberapa capacitor dengan masing-masing capacitor memiliki nilai kVAR tertentu. Yang nantinya diatur per tahap, sesuai dengan berapa jumlah kVAR yagn dibutuhkan. Biasanya menggunakan Control Regulator Capacitor yang nantinya mengatur berapa banayak capactor yang diaktifkan, sehingga nilai kVAR yang dibutuhkan akan disesuaikan dengan kondisi pembebanan.

      Demikian, terima kasih.

      Delete