Pengujian Tahanan Isolasi (Insulation Resistance Test) - Seperti pada pembahasan sebelumnya mengenai tahanan isolasi , kali ini kita coba bahas mengenai penerapannya pada peralatan listrik.
Pengujian tahanan isolasi (Insulation Resistance Test) dilakukan untuk mengetahui kondisi isolasi suatu peralatan listrik untuk keamanan pengoperasian alat selanjutnya. Sebaiknya pengujian dilakukan secara teratur (berkala) sehingga didapat grafik kondisi tahahan isolasi peralatan tersebut dari waktu kewaktu sehingga dapat diketahui laju kerusakannya dan dapat mencegah kerusakan alat secara tiba-tiba.
Dari hasil pengujian tahanan insulasi, degradasi nilai yang didapat dari hasil pengujian tersebut mengindikasikan hal-hal sebagai berikut :
- Pembengkakan, retak, pemisahan, perubahan warna sebagai indikasi penuaan akibat panas (termal)
- Timbulnya kontaminasi pada permukaan kumparan dan permukaan koneksi
- Terjadinya Abrasi atau hal yang disebabkan tekanan mekanis lainnya
- Bukti terjadinya luahan parsial (partial discharge) dan korona
- Adanya baut ya ng longgar, pembengkokan dll
- Goyangnya bagian penyangga/penahan kumparan akibat vibrasi/getaran mekanikal (biasanya pada penyangga dan penahan kumparan pada trafo)
Berikut adalah panduan pengujian insulation test untuk tegangan dc yang diterapkan dan rating tegangan peralatan berdasarkan standar IEEE No. 43.
Rating Tegangan Peralatan Yang Akan Diuji(x)
|
Tegangan Yang Diterapkan Pada Pengujian Insulation Resistance
|
< 1000 V |
500 V
|
1000 - 2500 V |
500 V - 1000 V
|
2501 V - 5000 V |
1000 V - 2500 V
|
5001 V - 12000 V |
2500V - 5000 V
|
>12000 V |
5000 V - 10000 V
|
(x) - rating tegangan Line to line pada mesin listrik AC 3 phasa, Line to Ground pada mesin
Satu phasa dan Rating Tegangan DC pada mesin listrik Dc atau pada terminal armature.
0 komentar:
Post a Comment