Home » » Vektor Group pada Transformator (II)

Vektor Group pada Transformator (II)

Vektor Group pada Transformator (II) - Postingan ini merupakan kelanjutan pembahasan mengenai Vektor Group pada Transformator (I). Pada postingan sebelumnya, kita membahas bagaimana vektor grup transformator tersebut mempengaruhi urutan phasa pada sisi sekunder suatu transformator.

Pada name plate transformator, sering  kita melihat kombinasi vektor diagram seperti YnD5, DY11 dan lain sebagainya. Penjelsan mengenai kombinasi vektor ini dan pergeseran phasa antra sisi HV dan LV sudah pernah kita bahas pada postingan ini yaitu  pada artikel Paralel Transformator Dengan Vektor Group Beda .

Pada postingan kali ini saya coba membahas bagaimana bentuk kombinasi vektor tersebut dan bagaimana hubungan hubungan belitan didalamnya terhadap terminal masukan.

Postingan ini berawal dari kesulitan beberapa anak magang yang pernah saya tanyakan bagaimana bentuk hubungan belitan didalam sebuah transformator pada Vektor Diagram tertentu.  Kebanyakan mereka menghafal bentuk gambarnya seperti gambar  variasi Vektor Diagram untuk hubungan Bintang dan Delta yang ada pada postingan ini. 

Kalau melihat gambar tersebut, saya tidak bisa membayangkan bagaimana cara menghafalnya. Malah akan ada muncul kesalahan - kesalahan ketika disuruh untuk menggambarkan bentuk hubungan itu kembali.

Sebenarnya gambar tersebut tidak perlu dihafal asalkan kita paham maksud dari Vektor Diagram tersebut seperti ,yang sudah pernah saya jelskan pada link - link diatas.

Untuk menjelaskannya, lansung saya pada sebuah contoh , misalkan Vektor Y4 dan perhatikan gambar vektor Y4 pada gambar Variasi Vektor Diagram Hubungan Bntang dibawah.
Langkah untuk menggambarnya adalah :

  1. Ingat, vektor yang diminta adalah Y (Bintang), sehingga gambarkan bentuk hubungan bintang seperti huruf Y terbalik.
  2. Berikan nama pada ujung masing - masing garis huruf Y tersebut secara berurutan, mulai dari yang paling atas dan seterusnya searah jarum jam , sehingga ada A, B dan C. Huruf A, B dan C adalah nama untuk masing - masing ujung belitan. Ujung belitan ini akan menjadi teminal pada transformator nantinya.
  3. Berikan nama pada masing - masing garis tersebut, seperti W1, W2 dan W3. Garis ini menyatakan belitan. Sehinga terdapat belitan W1 dengan terminalnya A, belitan W2 dengan terminalnya B dan belitan W3 dengan terminalnya C.
  4. Sehingga gambarnya menjadi seperti ini :  
    Vektor diagram Bintang
                                     
  5. Kemudian kita melihat angka Vektor, contoh yang diberikan adalah Vektor Y4, berarti ada pergesaran sebesar 4 x 30 = 120. Atau dapat juga diartikan vektor arah jam 4 (jam 4 membentuk sudut 120 terhadap angka 12 atau point A pada gambar ). Karena bergeser 120 derajat maka vektor mengarah ke titik B yang membentuk sudut 120 antara garis W1 dengan W2.
  6. Pada pergeseran ini, yang bergeser selalu adalah belitan W1. Jadi jika diawal garis W1 mengarah ketitik A, kemudian karna digeser 120 derajat, maka W1 akan mengarah ketitik B. Sehinga W2 dan W3 ikut bergeser menyesuaikan dengan pergeseran W1. Sehingga gambarnya menjadi sbb :
  7. Vektor diagram Bintang
  8. Gambar yang terbentuk sekarang adalah Vektor Diagram Y4. Perhatikan titik A, B dan C , posisinya selalu tetap. Dan yang bergeser adlah posisi W1 yang menyesuaikan dengan besarnya sudut yang digeser.
  9. Dari gambar vektor Y4 kita dapat menggambar hubungna belitan trafo tersebut, yaitu titik pertemuan ketiga garis (titik pusat) adalah hubungna singkat ketiga belitan (yang menbentuk hubungan Y).
  10. Dari gambar , garis W1 adalah belitan 1 terhubung keterminal B, garis W2 adalah belitan 2 terhubung ke terminal C dan belitan 3 terhubung ke belitan A serta garis hitam yang menghubungsingkatkan ketiga ujung belitan.
  11. Sehingga gambarnya menjadi sbb :
  12. Vektor diagram Bintang Y4

Ok, demikian penjelasan tentang bagaimana menggambarkan hubungan belitan pada sebuah vektor diagram transformator. Silahkan dicoba untuk membuat vektor diagram yang lain baik yang bintang maupun yan gdelta.

Mungkin dalam penulisan ini, penjelasan dari saya kurang pas. Untuk itu silahkan mengajukan pertanyaan terkait artikel ini dengan menulis pertanyaannya pada kolom kementar. Saya dengan senang hati akan menjawabnya.



VARIASI VEKTOR DIAGRAM HUBUNGAN BINTANG


VARIASI VEKTOR DIAGRAM HUBUNGAN BINTANG

Variasi Vektor Diagram Hubungan Bintang



VARIASI VEKTOR DIAGRAM HUBUNGAN DELTA


VARIASI VEKTOR DIAGRAM HUBUNGAN DELTA
Variasi Vektor Diagram Hubungan Delta

9 komentar:

  1. Perkenalkan saya Fabian, siap membantu Bapak/Ibu yang sedang membutuhkan Transformator/Trafo Distribusi/Power baik spesifikasi standart maupun custom dengan brand Trafindo. untuk lebih jelasnya silahkan hubungi Fabian melalui Tlp atau WA di 081 555 9000 90.

    terima kasih

    ReplyDelete
  2. Terima kasih pak Fabian, postingan2 bapak sangat membantu dan bisa menambah pengetahuan terkait trafo. Apakah bisa dan umum step up trafo utk Genset menggunakan trafo dengan step up menggunakan vector group Yny0 ?

    ReplyDelete
  3. Mudah2 ilmunya bertambah pak, terimakasih sudah shared ilmunya. Izin copy...

    ReplyDelete
  4. Terima kasih untuk sharing ilmunya Pak.
    btw, bisa share referensi/standard untuk dasar pertimbangan dalam memilih/menentukan vektor group pada trafo?
    Terima kasih sebelumnya.

    ReplyDelete
  5. Saya mo tanya apakah utk trafo dyn5 lilitan netral nya ditabahkan, dan apakah bisa digabung dg netral beban. Trima kasih atas jawaban nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa digabungka karena keuntungan dari Y pada sisi LV bisa digabung dengan netral dari beban.

      Delete
  6. Maksud nya ditanahkan/grouding

    ReplyDelete
  7. Saya senang blog ini, penjelasannya sistematis, dengan pilihan kalimat yang baik.
    Devinisi vektor, contoh penggambaran vektor sudah cukup jelas, namun pertanyaan saya : Apa tujuan dibuat vektor berbeda beda?

    Pertanyaan ke dua: apakah dua trafo step up beda vector bisa di "sinkron"? Bukan paralel.

    G1 400V stepup ke 11kv via Trafo Dyn5
    G2 400v stepup ke 11kv via trafo YNd5.

    Mohon pencerahannya

    ReplyDelete
  8. Vektor berbeda,menyesuaikan dengan kebutuhan , secara umum Delta digunakan pada transmisi, Y lebih digunakan untuk distribusi, seperti untuk menghilangkan efek harmonisa, mendapatkan tegangan refrensi terhadap nol, atau membutuhkan netral untuk kebutuhan starting alat dan agar tegangan phas tidak mengambang. Vektor jam berbeda - beda tergantung dari design masing - masing pabrikan, karena jam trafolebih kepergeseran sudut phasa sisi HV dan LV.
    Ketika terdapat pergeseran phasa antra HV dan LV, selama trafo tersebut hanya melayani beban dan tidak diparalel, hal tersebut tiak masalah. Lagian yang didistribusikan ke beban tetgap tiga phasa.
    Akan jadi masalah apabila keluaran trafo tersebut di join dengan keluaran trafo yang lain, maka perlu dipastikan betul, keluaran kedua trafo tersebut sudah se fasa.

    Untuk pertanyaan kedua silahkan baca di postingan https://direktorilistrik.blogspot.com/2016/12/paralel-transformator-dengan-vektor-group-beda.html...

    Demikian, terima kasih

    ReplyDelete