Pengaruh Variasi Tegangan dan Frekuensi Pada Motor - Pada dasarnya semua motor didesign untuk beroperasi dengan aman dan lancar pada tegangan dan frekuensi yang telah ditetapkan dengan toleransi +/- 10% untuk tegangan dan +/- 5% untuk frekuensi, yang menyuplai power listrik kemotor tersebut.
Kondisi berikut ini bisa terjadi pada sebuah motor yang disuplai dengan variasi tegangan:
- Variasi tegangan (turun - naik) ketika motor beroperasi pada rated bebannya akan menyebabkan kenaikan temperatur pada motor. Hal ini dapat memperpendek umur isolasi motor tersebut.
- Peningkatan tegangan suplai biasanya akan mengakibatkan penurunan faktor daya. Sebaliknya, penurunan teganan akan menghasilkan kenaikan pada faktor daya motor tersebut.
- Keadaan Lock-Rotor dan Torsi Breakdown nilainya sebanding dengan kuadrat tegangan, sehingga penurunan tegangan akan menghasilkan penurunan torsi.
- Biasanya, kenaikan 10% pada tegangan akan menghasilkan pengurangan slip motor sekitar 17%. Sedangkan penurunan tegangan 10% akan menghasilkan kenaikan nilai slip motor sekitar 21%.
Sedangkan pada kondisi frekeuensi yang bervariasi, keadaan yang dialami motor ketika beroperasi adalah sebagai berikut :
- Frekuensi lebih besar dari frekuensi pengenal biasanya meningkatkan Faktor Daya namun mengurangi besarnya nilai lock-rotor dan torsi maksimal. Pada kondisi ini juga mengakibatkan peningkatkan kecepatan motor sehingga menimblkan rugi gesekan.
- Sebaliknya, penurunan frekuensi biasanya akan menurunkan faktor daya dan kecepatan motor dan juga meningkatkan nilai lock-rotor dan torsi maksimum
0 komentar:
Post a Comment