Starting Motor dengan mode Direct On Line
merupakan model starting yang paling sederhana , dimana terminal
startor pada motor asinkron terhubung langsung kesaluran tegangan
listrik , seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Pada mode strating Motor Direct On Line ini,
karakteristik motor seperti arus star , torsi awal dll tidak mengalami
perubahan. Ketika mulai diaktifkan, motor tersebut akan berperilaku
seperti sebuah transformator yang sisi sekundernya terhubung singkat.
Hal ini sesuai dengan kondisi rotor pada semua motor yang terhubung
singkat dan semenetara itu disisi stator merupakan sisi primer apabila
kita mengangap motor tersebut seperti sebuah transformator.
Sehingga
bisa dikatakan, untuk mode starting ini, pada saat diaktifkan, motor
akan berperilaku dengan karakteristiknya sendiri karena tidak ada
perubahan apapun yang dilakukan pada motor tersebut, seperti perubahan
nilai tahahan belitan (baik rotor maupun stator) , hubungan rangkaian
pada terminal stator (Delta atau bintang) , pengaturan nilai tegangan
yang masuk stator, pengaturan nilai frekwensi tegangan suplay yang masuk
stator dll.
Ketika diaktifkan, pada mode starting Motor direct on line
ini , akan timbul arus induksi yang tinggi pada rotor , sehingga
menimbulkan arus yang besar (inrush current) yang menuju keterminal
stator. Besarnya arus start awal trsebut dapat mencapai 5 sampai 6 kali
dari arus nominal motor tersebut. Sedangkan rata-rata torsi awal pada
saat motor tersebut distart dapat mencapai 1,5 kali dari Torsi Nominal
Motor tersebut.
Meskipun starting motor dengan model
direct on line ini memiliki keuntungan seperti peralatan sederhana,
torsi awal yang tinggi, waktu start lebih cepat, biaya rendah dan lain
sebagainya, namun perlu diperhatikan bahwa starting motor dengan mode direct-on-line ini hanya akan cocok apabila, sebagai berikut :
- Daya motor tersebut harus lebih rendah dibandingkan dengan ketersedian suplai daya listrik disistim, atau dalam hal ini harus lebih rendah dari setting proteksi yang telah membatasi besarnya lonjakan arus akibat terjadinya gangguan sisitm distribusi tenaga listrik.
- Peralatan yang akan digerakkan oleh motor tersebut tidka membutuhkan kenaikan kecepatan secara bertahap , dan beban motor tersebut (peralatan yang digerakan) tahan atau dapat meredam kejutan atau guncangan ketikan motor distart.
- Dikarenakan torsi awal dapat mencapai nilai yang tinggi, maka model ini hanya bisa digunakan pada peralatanatau operasional mesin yang tidak berpengaruh pada toris awal tersebut.
- Daya motor tersebut harus lebih rendah dibandingkan dengan ketersedian suplai daya listrik disistim, atau dalam hal ini harus lebih rendah dari setting proteksi yang telah membatasi besarnya lonjakan arus akibat terjadinya gangguan sisitm distribusi tenaga listrik.
- Peralatan yang akan digerakkan oleh motor tersebut tidka membutuhkan kenaikan kecepatan secara bertahap , dan beban motor tersebut (peralatan yang digerakan) tahan atau dapat meredam kejutan atau guncangan ketikan motor distart.
- Dikarenakan torsi awal dapat mencapai nilai yang tinggi, maka model ini hanya bisa digunakan pada peralatanatau operasional mesin yang tidak berpengaruh pada toris awal tersebut.
0 komentar:
Post a Comment